Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membuat pernyataan
mengejutkan. Dalam konferensi pers di Halim Perdanakusumah Jakarta, sebelum berangkat ke Jerman untuk kunjungan
kenegaraan, SBY menyatakan ada elit politik dan kelompok tertentu yang
berencana membuat gonjang-ganjing negara membuat pemerintah tidak bisa
bekerja.
SBY menegaskan itu berdasarkan informasi akurat dari intelijen.
Pihak Istana Kepresidenan melalui Staf Khusus Presiden bidang
Informasi, Heru Lelono, memastikan informasi itu berasal dari analisa
intelijen yang tentu saja berdasarkan data yang terpantau secara
profesional.
"Lembaga intelijen negara bekerja untuk kepentingan negara, bukan
kepentingan kelompok atau partai politik tertentu, termasuk
perseorangan," kata Heru.
Menurut dia informasi intelejen pun diserahkan kepada Presiden,
misalnya untuk digunakan Presiden agar selalu waspada dalam membuat
kebijakan, apabila ada hal-hal yang mungkin saja bisa mengganggu
jalannya kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Menurut saya apabila informasi tersebut memang dilakukan oleh
seseorang atau kelompok tertentu, sebaiknya dihentikan karena hampir
pasti kehidupan masyarakat banyak akan amat terganggu apabila terjadi
kegaduhan politik yang bisa melahirkan kerawanan sosial dan keamanan
pula," kata Heru.
Pandangan politik, menurut Heru, memang tidak harus sama namun
membangun kesejahteraan rakyat harus menjadi tanggungjawab seluruh
komponen bangsa ini.
"Sikap dan perbuatan picik yang hanya mengutamakan kepentingan sempit
dirinya, adalah perbuatan yang sangat dilaknat Tuhan," kata Heru.
Menurut dia kebebasan harus berdampingan sejajar dengan ketaatan kepada pranata hukum dan etika.
"Kalau sudah melahirkan gangguan keamanan dan sosial masyarakat banyak, maka spantasnyalah apabila negara bertindak," kata Heru.
No comments:
Post a Comment