Perdagangan saham selama sepekan lalu diwarnai lonjakan
indeks dan berkali-kali tembusnya rekor tertinggi baru. Maraknya
sentimen positif kian meningkatkan rasa percaya diri investor dalam
berinvestasi saham meski posisi indeks sudah overbought.
Yayan Cahyana, Capital Market Center Universitas Sangga Buana
Bandung, mengatakan pada awal pekan indeks kembali cetak rekor tertinggi
baru setelah naik signifikan hingga 44,984 poin (0,97 persen) ke level
4.696,107. Lonjakan indeks ditopang sentimen positif dari bursa global
dan regional. Namun penguatan indeks sedikit tertahan aksi profit taking
pada saham-saham berbasis tambang.
Aksi profit taking kian menguat menyebabkan laju indeks benar-benar
terganjal dan indeks terkoreksi 33,076 poin (0,70 persen) ke level
4.663,031. Maraknya aksi profit taking mengikuti bursa-bursa Asia yang
tertekan sentimen krisis utang Uni Eropa.
Hasil penghitungan sementara pemilu di Italia menunjukkan kemungkinan
besar pemenangnya adalah kelompok yang tidak mendukung adanya reformasi
ekonomi. Hal ini dikhawatirkan para investor regional akan menghambat
penyelesaian krisis utang di Eropa. Selain faktor regional, koreksi
indeks juga dipicu sentimen teknikal dimana mayoriras saham dan indeks
sudah dalam posisi jenuh beli.
Pada perdagangan di pertengahan pekan indeks berhasil rebound dan
kembali mencetak rekor tertinggi setelah melonjak hingga 53,384 poin
(1,14 persen) ke level 4.716,415. Saham-saham yang sebelumnya terkena
koreksi mulai diburu kembali oleh para investor.
Lonjakan indeks merespon sentimen positif bursa Wall Street menyusul pernyataan Gubernur The Federal Reserve yang berencana melanjutkan program stimulus ekonomi AS.
Lonjakan indeks merespon sentimen positif bursa Wall Street menyusul pernyataan Gubernur The Federal Reserve yang berencana melanjutkan program stimulus ekonomi AS.
Laju kenaikan indeks kian tak terbendung dan melonjak signifikan
79,374 poin (1,68 persen) ke level 4.795,789. Berlanjutnya kenaikan di
bursa regional semakin meningkatkan kepercayaan investor di bursa saham.
Pernyataan Presiden ECB, Mario Draghi yang akan melanjutkan kebijakan
stimulus di Eropa berhasil meredakan kekhawatiran akan gejolak politik
di Italia yang diperkirakan bisa menganggu pemulihan Eropa.
No comments:
Post a Comment