Bentuk wajan atau alat penggorengan itu sudah tidak utuh. Kedua
kupingnya, yang biasa dipakai sebagai pegangan wajan, sudah dipapas.
Ternyata, fungsi wajan tidak hanya dipakai untuk menggoreng, tapi juga
bisa dialihkan sebagai pemancar sinyal internet dalam jarak beberapa
meter.
Pengalihan fungsi wajan itu dimanfaatkan siswa Teknik Komputer dan
Jaringan SMK Pasundan 1, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung. Wajan
dilengkapi tabung dari paralon, dengan panjang sekitar 25 sentimeter dan
garis tengah 60 milimeter.
Dalam tabung yang dipasang di tengah-tengah cekungan wajan itu,
terdapat wifi (wireless fidelity), yang berfungsi menerima sinyal dari
server yang berasal dari sebuah ruangan di SMK Pasundan 1 Banjaran.
Nantinya wajan yang sudah diganti warna itu akan disebar ke warga
kecamatan dan bisa digunakan sebagai penerima sambungan internet.
Ketua Program Teknik Komputer dan Jaringan SMK Pasundan 1 Banjaran,
Yana Priatna, mengatakan program sambungan internet itu sudah dilakukan
sejak satu tahun lalu. Sampai saat ini terus dilakukan pengembangan,
sebagai penyempurnaan sambungan internet.
"Sekarang sudah masuk tahap akhir. Belum diumumkan secara langsung.
Target kami mulai akhir Juli tahun ini, sudah oke dan bisa dimanfaatkan
warga, khususnya Kecamatan Banjaran. Kami beri nama Wajan Bolic,"
katanya ketika ditemui di SMK Pasundan 1 Banjaran, beberapa waktu lalu.
Pria berusia 27 tahun ini menambahkan, wajan sebagai program rt rw
net ini akan dipasang di rumah warga. Server atau pengirim sinyalnya
berasal dari SMK Pasundan 1 Banjaran. Saat ini baru sebatas beberapa
siswa yang mencoba memasang Wajan Bolic di rumahnya.
"Awalnya siswa bikin gagasan melalui forum. Langsung kami coba. Dan
memang gampang-gampang susah. Mulai dari pengetesan teknisi, sampai
penyediaan dana juga. Kalau untuk berjalan nantinya, paling tidak butuh
anggaran senilai Rp 20 juta," katanya.
Rencananya, pemasangan wifi ke rumah warga ini akan dikenai Rp 350
ribu plus free internet selama satu bulan, tanpa kuota, dan unlimited.
Harga itu sudah termasuk wajan berikut perlengkapannya. Kecepatan
internet berkisar antara 128 kilobyte, dan maksimal 512 kilobyte karena
bandwitch-nya yang masih kecil.
Untuk langganan selanjutnya, warga hanya dikenai tarif Rp 10 ribu per
bulan, dengan membeli seperti pulsa. Saat ini pemancar internet baru
memiliki ketinggian sekitar 20 meter, dan nantinya akan dioperasikan
selama 24 jam nonstop.
Karena internet ini bisa diakses siapa pun, sensor tetap
diberlakukan. Sejumlah situs akan diblokir. Apalagi situs yang dinilai
berbahaya dan kalau dikembangkan justru tidak mendidik pengguna internet
itu sendiri.
"Nanti wajan dipasang di rumah warga, dengan tiang. Persis seperti
antena televisi, dan posisinya diarahkan ke pemancar base tranceiver
station (BTS). Sementara ini masih uji server karena beberapa kali
drop," ujar Yana.
Kepala SMK Pasundan 1 Banjaran, Ade Sudrajat, mengatakan, Wajan Bolic
kini menjadi salah satu karya unggulan dari sekolahnya. Dia pun bangga
dengan kreativitas dan karya yang dihasilkan para siswanya.
"Walaupun dari wajan, kami berharap karya ini dapat diterima di
masyarakat. Wajan Bolic ini tidak kalah bagus dan hebatnya dengan wifi
lainnya. Yang penting bisa dimanfaatkan warga sekitarnya," ujarnya.
No comments:
Post a Comment