Wednesday, January 22, 2014

[batavia-news] SBY: Korupsi juga Ada di Negara Maju

 

res : SBY : "Korupsi juga ada di negara maju", jadi kalau begitu tak ada masalah besar kalau korupsi berlangsung di NKRI? Bagamana dengan korupsi Soeharto, mantan Jenderal TNI, presiden NKRI? Bukankah StAR telah memberahukan dan bahkan juga bersedia membantu untuk bisa dikembalikan hasil panen korupsi Soeharto, jadi bagaimana khabarnya?
 
 
TANSPARANSI

SBY: Korupsi juga Ada di Negara Maju


Kamis, 23 Januari 2014
JAKARTA (suara Karya): Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan korupsi merupakan penyakit yang tak hanya dialami oleh negara berkembang seperti Indonesia. Bahkan, negara maju dan negara besar masih menghadapi persoalan korupsi.
"Korupsi ini penyakit dunia, bukan hanya Indonesia sebagai emerging economy tapi bahkan negara maju dan negara besar masih menghadapi persoalan ini. Oleh karena itu, pencegahan menjadi lebih penting karena kalau uang sudah telanjur keluar, prosesnya panjang dan belum tentu kembali," kata Presiden saat penandatanganan Komitmen Bersama Peningkatan Akuntabilitas Keuangan Negara di Gedung BPK, Jakarta, Rabu (22/1).
Oleh karena itu, Presiden mengapresiasi sistem e-audit yang dibentuk Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sebagai "mata" guna meningkatkan kualitas akuntabilitas keuangan negara. Presiden menilai sistem ini bermanfaat sebagai pencegahan terhadap penyelewengan dan penyalahgunaan aset dan keuangan negara.
Presiden mengemukakan, korupsi ada karena tiga, yakni niat, kesempatan, serta sistem pengawasan dan aturan yang lemah. "Pengawasan yang efektif sebagaimana yang diperkenalkan dan dijalankan BPK. Ini menyangkut celah sistem. Mari kita perbaiki," ujarnya.
Menurut SBY, pencegahan terhadap korupsi semakin penting ke depan. Pasalnya, ekonomi terus tumbuh sehingga penerimaan negara, APBN, dan APBD terus meningkat signifikan. Demikian pula dengan transfer dari pusat ke daerah.
Pada 2005, APBN Indonesia hanya sekitar Rp 400 triliun. Pada 2014, APBN sudah hampir mencapai Rp 2.000 triliun. Transfer pusat ke daerah juga naik signifikan menjadi Rp 600 triliun.
"Ini memerlukan pemeriksaan dan pengawasan yang lebih efektif dan obyektif. Harus beralih ke sistem yang diperkenalkan BPK. Insya Allah terbebas dari kekeliruan dan penyimpangan," kata dia.
Ketua Umum Partai Demokrat ini menilai pemberantasan korupsi yang masif di Indonesia memang memberikan manfaat. Namun, di sisi lain, pemberantasan korupsi besar-besaran telah membuat banyak kepala daerah ragu dalam mengambil kebijakan.
"Efek pemberantasan korupsi sekarang ini, antara lain, ada keragu-raguan dari sejumlah pejabat, misalnya menandatangani proyek-proyek yang menggunakan anggaran dan mengambil keputusan yang berkaitan dengan keuangan dan lain-lain. Tentu ini tidak baik," ujar Presiden.
Salah satu solusi agar para pejabat tidak ragu menggunakan anggaran, lanjutnya, adalah dengan bekerja sama dengan institusi penegak hukum dan juga lembaga audit, seperti BPK dan BPKP. SBY mengingatkan jangan sampai pemberantasan korupsi ini membuat roda pemerintahan terganggu.
"Inginnya rakyat adalah korupsi bisa kita berantas, tapi jangan sampai jalan pemerintahan pusat dan daerah terganggu karena ketakutan menggunakan anggaran. Harus ada kerja sama yang baik agar kedua hal itu dapat kita capai," kata SBY.
Di dalam pidatonya, SBY mengklaim pemberantasan korupsi saat ini sudah sangat maju dibandingkan dengan masa lalu. Pemberantasan korupsi, katanya, dilakukan merata dan penegakkan hukum tidak kebal terhadap siapa pun.
"Saya kira sekarang ini negara kita melaksanakan kampanye antikorupsi yang paling agresif sepanjang sejarah negara kita," kata Presiden.
Jika ada pihak yang mengatakan bahwa pemerintahan lalu hanya sedikit orang yang terjerat korupsi lalu menganggap pemerintahan itu lebih bersih, SBY protes. "Saya katakan salah, yang betul adalah dengan gerakan pemberantasan korupsi besar-besaran sekarang ini, semakin menunjukkan bahwa negara serius, negara bersungguh-sungguh untuk membuat sistem ini semakin baik," katanya.
Di bagian lain, Presiden mengklaim telah menyelamatkan aset-aset milik negara. Aset-aset yang sebelumnya tersimpan dalam puluhan ribu rekening liar akhirnya ditutup dan seluruh saldonya dimasukkan ke dalam kas negara. (Antara/Jimmy Radja

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
http://groups.yahoo.com/group/batavia-news
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup 
--------------
.

__,_._,___

No comments:

Post a Comment