Saturday, October 26, 2013

[batavia-news] Ketika Ratusan Jamaah Haji Indonesia Tergolek Sakit

 

 

Berangkat Sehat, Syamsuri Berharap Pulang ke Tanah Air

Ketika Ratusan Jamaah Haji Indonesia Tergolek Sakit

  •  
Syamsuri, jamaah haji kloter 14 embarkasi Surabaya, di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Makkah.
 

Musim haji memasuki masa kepulangan ke tanah air. Namun, banyak jamaah Indonesia yang tergolek lemah di rumah sakit. Berikut Laporan M. SHOLAHUDDIN dari Makkah.

RAUT muka Syamsuri penuh kepasrahan. Mulutnya komat-kamit mengucap zikir. Sam bil berbaring, sesekali pria 73 tahun asal Pulau Bawean, Jatim, itu berusaha meng gerakkan dua kakinya. Syamsuri adalah salah satu pasien yang kemarin (24/10) ba ru masuk ke Balai Pengobatan Haji Indo nesia (BPHI) Makkah.

Usia lanjut tidak menghalangi Syamsuri un tuk berangkat haji sendiri. Tanpa istri, anak, atau anggota keluarga lain. "Ingin pu lang," katanya lirih. Cairan infus mengalir melalui tangan kiri. Di tangan kanannya ada dua gelang tanda identitas jamaah.

Satu gelang karet, satu la gi dari besi. Semestinya Syamsuri bersama anggota klo ter 14 embarkasi Surabaya (SUB) pulang ke tanah air pada Minggu (27/10). Tapi, dengan kondisi yang masih tergolek, dia sangat mungkin tidak bisa pulang bareng rombongan.

Saat berangkat ke Arab Saudi, keadaan Syamsuri sehat. Dia juga berhasil menyelesaikan seluruh prosesi haji. Namun, ketika me nanti waktu pulang ke tanah air, dia men dadak sakit dan hanya bisa tergolek di pembaringan. Syamsuri tidak sendiri.

Banyak jamaah ha ji yang terbaring dalam perawatan medis. Di BPHI Makkah saja ada 45 pasien. Belum la gi di perawatan sektor-sektor maupun di Ru mah Sakit Arab Saudi (RSAS). Ada yang sudah dipulangkan lebih awal, ada juga yang terpaksa diundur.

Menurut Edi Supriatna, dokter BPHI Mak kah, banyak kepulangan jamaah yang ter paksa tanazul (dimutasi) lantaran deraan sakit. Baik tanazul awal maupun mundur. Sejauh ini sudah terdata sekitar 80 orang yang diusulkan untuk pulang lebih cepat Di antara jumlah itu, 14 orang telah disetujui. "Banyak pertimbangan saat jamaah sakit harus dipulangan lebih cepat.

Antara lain, mendapat perawatan lebih lanjut di tanah air," ujarnya. Setiap musim haji, jumlah jamaah yang tergolek sakit dan mesti dirawat sangatlah berjibun. Baik rawat inap maupun rawat jalan. Hingga kemarin, ada 253 orang yang dirawat inap di BPHI Makkah. Adapun yang wafat mencapai tujuh orang. Kalau ditambah BPHI Madinah dan Jeddah, sejak awal musim haji, jumlahnya 1.410 orang.

Belum lagi di sektor-sektor atau pemondokan. Yang rawat jalan lebih banyak, yakni 4.600 jamaah. Sebagian besar di antara mereka adalah jamaah berusia lanjut atau lebih dari 60 tahun. Jumlah jamaah berusia lanjut setiap tahun selalu mayoritas. Tahun ini hampir 40 persen dari total 160 ribu jamaah. Merekalah yang disebut- sebut kelompok risiko tinggi (risti).

Mereka yang wafat di Arab Saudi yang sampai kemarin menyentuh angka 156 orang rata-rata juga berusia lanjut. Kabid Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi dr Fidiansjah mengungkapkan, dalam proses ibadah haji, para jamaah menghadapi berbagai perubahan situasi yang tidak pernah dirasakan di tanah air. Contoh nya, mereka sekamar dengan orang yang mempunyai kebiasaan berbeda.

Bagi yang tidak mempunyai adaptasi yang baik, daya tahan mereka jadi terganggu. Dampaknya, mereka bisa stres, cemas, depresi, bahkan yang paling parah daya berpikirnya sudah tidak riil atau rasional. Sementara itu, seorang jamaah haji asal Surabaya yang kemarin tiba di tanah air diduga terpapar virus corona. Dugaan itu muncul setelah jamaah tersebut demam hingga lebih dari 38 derajat Celsius.

Kementerian Kesehatan belum memastikan apakah jamaah tersebut merupakan suspect corona. "Yang pasti, pasien tersebut demam, kemudian pneumonia, gangguan pada saluran pernapasan," ujar Wakil Menteri Kese hatan Ali Ghufron saat dihubungi tadi malam. Dia menegaskan, kondisi tersebut belum pasti merupakan akibat paparan virus corona.

Saat ini jamaah tersebut diperiksa lebih lanjut. Dokter kloter juga akan dimintai keterangan mengenai catatan medis pasien. "Seluruh jamaah yang tiba tidak akan kami karantina. Bakal dilakukan pemeriksaan thermal scanner untuk mengetahui suhu tubuh mereka," ungkapnya. (*)

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
http://groups.yahoo.com/group/batavia-news
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup 
--------------
.

__,_._,___

No comments:

Post a Comment