Tahun 2033 Bebas Daerah Tertinggal
BANGKALAN – Komitmen pemerintah untuk terus memeratakan pembangunan tak diragukan lagi. Daerah-daerah tertinggal terus digiatkan. Itulah yang menbuat Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Helmy Faishal Zaini optimis, dalam 20 tahun ke depan atau tepatnya 2033, Indonesia tak lagi memiliki daerah tertinggal.
Hal itu diungkapkan Helmy kemarin, disela acara Kementerian Daerah Tertinggal (KPDT) Expo 2013 di Bangkalan, Madura. "Kami terus mendorong laju pembangunan daerah tertinggal. Tahun depan akan ada 69 daerah yang akan menanggalkan status sebagai daerah tertinggal.
Target kami, 20 tahun ke depan Indonesia bebas daerah tertinggal," kata Helmy kepada wartawan. Berdasarkan data KPDT, Indonesia memiliki 183 daerah setingkat kabupaten yang masih tertinggal. Mayoritas daerah itu terlatak di wilayah Indonesia bagian Timur.
Pembangunan, kata Helmy, dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya adalah membangun sarana dan prasarana yang dibutuhkan daerah tertinggal. "Seperti di wilayah timur yang masalah utamanya terletak pada kesulitan air bersih seperti di Madura.
Kami membantu dengan memberikan mobil tangki air yang bisa mengambil air di lokasi tertentu, kemudian disalurkan ke daerah tertentu. Ada juga yang masih kesulitan listrik," Helmy menjelaskan. Dalam hal pembangunan sarana dan prasarana, lanjutnya, pemerintah relatif tidak menemui kesulitan berarti.
Namun, Helmy mengakui pemerintah masih cukup kesulitan dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia. "Seperti tingkat melek huruf. Itu kan salah satu indikator pembangunan. Kami kesulitan untuk mengidentifi kasi lanjut usia yang masih buta huruf. Tetapi, untuk anak-anak, sudah sangat banyak yang bersekolah dan melek huruf.
Meski demikian kami terus mencari solusi pembangunan," kata Helmy. Acara KPDT Expo 2013 Bangkalan digelar dari 24 hingga 27 Oktober 2013. Bangkalan dipilih sebagai kabupaten penyelenggara karena statusnya sebagai daerah tertinggal yang memiliki banyak potensi. Ini adalah acara ketiga setelah sebelumnya menggelar acara yang sama di Wakatobi dan Pesisir Selatan.
Helmy berharap KPDT dapat ikut mendorong pembangunan dan memaksimalkan potensi Bangkalan. "Dengan adanya jembatan Suramadu ini kita harapkan Bangkalan menjadi kabupaten unggulan dan bergerak maju di masa datang. KPDT Expo menampilkan seluruh produk unggulan dari daerah tertinggal," ujarnya. "KPDT Expo juga menjadi forum pertukaran informasi dari seluruh daerah tertinggal di Indonesia. Forum untuk saling mengedukasi antara daerah. Dan, dengan terekspos secara nasional, saya berharap Bangkalan jadi salah satu destinasi seperti yang terjadi di Pesisir Selatan.
Saya berharap ada pertambahan siginifi kan dalam pariwisata Bangkalan," lanjut Helmy. Sementara, sekretaris daerah Kabupaten Bangkalan Edy Mulyono menegaskan, kendala utama pembangunan Bangkalan terletak pada minimnya dana yan diterima pemerintah kabupaten. Tahun ini, ungkap Edy, pemerintah kabupaten hanya mendapat Rp 87 milyar dari Pendapatan Asli Daerah, atau hanya 6 persen dari APBD Jawa Timur yang sebesar RP 1.3 trilyun.
Akibat minimnya dana, pemerintah kabupaten masih bergantung pada bantuan dana pemerintah provinsi dan pemerintah pusat. Meski demikian, Edy optimistis Bangkalan akan meninggalkan status daerah tertinggal pada 2014 nanti. "Target kami 2014 atau 2015.
Bangkalan memiliki 18 Kecamatan, 5 Kecamatan masuk kategori tertinggal. Tapi, tidak semua desa di 5 kecamatan itu tertinggal. Jadi kami optimis bisa melepaskan status daerah tertinggal pada 2014 nanti. Apalagi sudah ada jembatan Suramadu," Edy mengungkapkan. (ish)
| Reply via web post | Reply to sender | Reply to group | Start a New Topic | Messages in this topic (1) |
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup
--------------
No comments:
Post a Comment