Aburizal Bakrie
ADA karakter yang hampir mirip orang Texas pada calon presiden Golkar, Aburizal Bakrie (atau kerap dijuluki "ARB" dalam promosinya) ini. Dia sangat berani dan fokus. Mantan menteri sekaligus pebisnis ini tidaklah terlalu tinggi tetapi dia jelas mempunyai postur badan yang besar.
Tentu saja, di Indonesia dengan lingkungan budaya yang dominan Jawa dengan kegemaran memunculkan latar belakang trah, kepercayaan diri serta tekad seorang Aburizal dengan darah Sumatranya, membuatnya terlihat lebih menonjol.
Mengikutinya seharian di Bandung seperti yang saya lakukan baru-baru ini membuahkan banyak pengalaman.
Pertama, timnya sangat profesional. Semuanya berjalan lancar dan tepat waktu. Menjaga ketepatan waktu adalah kekuatan utama: sekali mereka menginformasikan bahwa anda ada dalam jadwal mereka, mereka akan mengobservasi dan bertahan pada jadwal yang telah mereka susun: hal yang jarang terjadi di kalangan politik Indonesia.
Apapun yang banyak orang katakan tentangnya, Aburizal yakin akan peluangnya dalam kontes pemilihan presiden nanti dan optimisme ini ditularkan oleh timnya.
Selain itu, survei terbaru menunjukkan kenaikan mengejutkan pada tingkat pendukungnya, ketika angka milik Prabowo Subianto semakin merosot.
Survei Kompas terbaru menemukan bahwa elektabilitas Aburizal telah meningkat dari 8,8% pada bulan Juni 2013 menjadi sekitar 9,2% pada Desember 2013, tak pelak ini menempatkannya di urutan ketiga di bawah Prabowo 11,1% dan Jokowi dengan 43,5%.
Meski demikian, jelas bahwa strategi taipan ini bergantung pada kalkulasi bahwa putri mantan Presiden RI Soekarno akan menjadi kandidat PDI-P bagi pemilihan presiden nanti dan Gerindra akan sulit mencapai 20% suara untuk bisa mengusung Prabowo.
Namun tentu ada dua asumsi besar yang bisa juga gagal untuk diwujudkan.
Terlepas dari itu semua, pengusaha pribumi dengan kekuatan besar KADIN adalah kampanye tegas dari pihak ARB.
Aburizal adalah seorang yang tegas dalam mengemukakan alasan kesuksesannya.: "....Saya melakukan perjalanan ke luar Jakarta setidaknya dua kali seminggu dan biasanya bermalam. Kami menyapa berbagai komunitas dari petani dan nelayan, pengusaha dan mahasiswa".
Memang, panggung kampanye ARB di Bandung sangat klasik: dimulai dengan sesi kuliah umum di kampus (Universitas Padjajaran atau UNPAD), diikuti dengan makan siang yang meriah (diiringi lagu-lagu Sunda) di perbukitan, pinggiran kota semi pedesaan didampingi oleh tokoh termasyhur Golkar, Uu Rukmana.
Mengingat bahwa acara di UNPAD ini di luar waktu perkuliahan, kondisinya menjadi kurang intens. Meski demikian, kandidat presiden ini berbicara sangat lancar dan spontan selama satu setengah jam –diawali dari tema "keluar dari zona nyaman" hingga visi Pax Asiana, sebuah rekor pencapaiannya ketika menjabat Menteri Koordinator Kesejahteraan. Visi ini mengedepankan investasi besar yang berawal dari pembangunan sumber daya manusia.
Seruannya untuk berdisiplin dan menghormati hukum adalah sesuatu yang saya temukan paling menarik, terutama pembelaannya pada "kita harus menghormati kesucian kontrak".
Hampir pasti, pertanyaan pertama Aburizal adalah bencana lumpur Sidoarjo dan kontroversi yang mengikutinya seputar ganti rugi yang sudah cukup jelas.
Lebih lanjut, acara makan siang ini sama sekali berbeda dan lebih 'merakyat' dalam pelaksanaannya. Jawa Barat memegang kekuatan utama Golkar dan Aburizal mengerahkan kekuatan partainya untuk menggalang suara dari provinsi ini. Terutama ketika semua tahu bahwa tantangan berat Golkar terjadi di provinsi tetangga, Banten setelah kader Golkarnya Ratu Atut ditangkap KPK.
Sementara itu, Aburizal mengabaikan keprihatinan banyak pihak tentang posisi Golkar, skandal korupsi yang menyeret kadernya bisa jadi akan menggerus suara partai ini di Pemilu Legislatif nanti. Dan yang lebih terpenting mengingat jawara Golkar yang tidak bisa dikendalikan –Akbar Tanjung, Priyo Budi Santoso dan Jusuf Kalla terus mengawasi dan mengecam dari luar lapangan. Banyak yang masih meragukan pengusungan Aburizal sebagai kandidat presiden.
Namun demikian, tidak ada satupun yang melihat Aburizal tidak berusaha. Dengan dua stasiun televisi (ANTV dan TVone) yang konstan mengkampanyekan ARB tanpa henti –sebagai seorang pria yang penuh konsep dan pesan- secara mengejutkan menggeser posisi kedua Prabowo.
Mengingat perhatiannya yang fokus dan sumber daya yang dimilikinya cukup besar, akan sangat tidak bijaksana mengabaikan kekuatan peluang dari Aburizal maupun partai sepuh di Indonesia ini, Golkar.(*
Reply via web post | Reply to sender | Reply to group | Start a New Topic | Messages in this topic (1) |
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup
--------------
No comments:
Post a Comment