Autodesk, perusahaan peranti lunak untuk desain 3D, teknik, dan hiburan, menghibahkan peranti lunak untuk 10.800 lebih sekolah menengah kejuruan di Indonesia. Hibah itu menyusul kesepakatan kemitraan strategis Autodesk dengan Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Dengan kemitraan itu, SMK dan siswanya akan mendapatkan akses gratis untuk belajar dan mendapatkan pelatihan menggunakan peranti lunak 3D Autodesk terbaru. Sejalan dengan kemitraan itu, Autodesk telah melatih 33 guru-guru SMK se-Indonesia yang akan menjadi master teacher bagi pelajar dan guru-guru sekitarnya.
»Anak-anak SMK akan mendapat pelatihan teknologi terbaru dan nantinya mendapat sertifikat internasional,» ujar Direktur Pembinaan SMK Anang Tjahyono usai penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Head of Education, Worldwide Emerging Markets, Autodesk, George Abraham, Kamis, 7 Februari 2013.
Anang menambahkan, para siswa yang sudah menguasai keahlian akan dibimbing untuk menjadi wirausahawan. »Setelah membuat desain, hasilnya bisa dijual. Nanti akan kita taruh di situs web klikindonesia.or.id. secara gratis,” ujarnya. Situs klikindonesia dibuat dengan semangat untuk membuat konten asli Indonesia.
Meski terkenal mahal, perangkat lunak Autodesk telah digunakan secara masif di sekolah-sekolah kejuruan. »Dengan kerja sama ini, nantinya sekolah menggunakan program-program berlisensi,” ujar Anang menambahkan. Semua sekolah akan mendapatkan 35 program Autodesk terbaru versi penuh berlisensi.
George Abraham menjelaskan bahwa kemitraan dengan sekolah kejuruan juga telah dirintis Autodesk dengan beberapa negara Asia lainnya, seperti India, Cina, dan Singapura. Indonesia dipilih mengingat jumlah kaum mudanya yang besar. »Indonesia memiliki banyak talenta muda untuk berkompetisi. Kami memfasilitasi mereka dengan memberikan perangkat lunak Autodesk terbaru,” ujarnya.
Merujuk pada kemitraan yang baru saja diteken, Abraham menyatakan Autodesk memberikan program berlisensi secara gratis kepada para guru dan para siswa secara personal. Dengan begitu, mereka tidak perlu lagi menggunakan perangkat lunak bajakan.
No comments:
Post a Comment