Fenomena ayam kampus marak diperbincangkan lantaran ikut diciduknya
Maharany Suciyono (20) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Hotel
Le Meridien, beberapa waktu lalu.
Maharany ditangkap bersama Ahmad
Fathanah, orang terdekat mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera
(PKS), Luthfi Hasan. Maharany mengaku telah menerima uang sebesar Rp 10 juta dari Ahmad Fathanah. Untuk apa uang itu ?. Rany mengaku hanya untuk perkenalan. Namun persepsi negatif terlanjur muncul, di masyarakat.
Camelita
(bukan nama sebenarnya), mahasiswi yang menyambi sebagai 'ayam kampus'
menilai uang Rp 10 juta itu tidak lah terlalu bombastis. "Oh yang
Maharany dapat Rp 10 juta itu mah kemurahan. Teman aku saja ada yang
suka dipesan pejabat, sekarang dia sudah bisa beli rumah di BSD," ucap
Camelita, Kamis (7/2) malam.
Camelita yang sudah bergelut di dunia ini sejak 2010, mengaku memasang tarif Rp 2-3 juta untuk short time. "Tapi short time di sini dalam artian cuma sebatas nemenin makan sambil ngobrol doank yah. Ya paling tiga sampai empat jam," tutur Camelita. "Tapi,
kalau aku sih membatasi diri, dalam artian aku enggak mau sampai
kebablasan. Jadi paling nemenin makan, karaoke atau kalau si om lagi mau
'kenceng' ya udah aku temenin," tambah Camelita.
Sekadar informasi, kata 'kenceng' di kalangan mereka diartikan sebagai keadaan di mana seseorang sedang dalam pengaruh obat-obatan terlarang dan biasanya hal tersebut dilakukan di club malam. Camelita sendiri mengaku selektif memilih teman kencan. Jika ada pria yang mengajak lebih dari sekadar berkencan, maka dia akan memasang tarif tinggi. Itupun tidak semua dilayani karena ada kriteria-kriteria fisik yang harus dipenuhi. "Kalau sampai nemenin tidur Rp 8 juta. Tapi saya maunya yang usianya 35-an lah, jadi tidak terlalu tua," ucap wanita bertinggi 167 cm itu.
Camelita mengaku sebenarnya berasal dari keluarga
yang lumayan berada. Namun, karena tuntutan pergaulan dan juga
eksistensi, dirinya nekat menjalani profesi sampingan sebagai 'ayam
kampus'. "Orang tua dua-duanya sih kerja. Biaya hidup juga cukup
lah. Tapi ya itu balik lagi karena pergaulan," ucap anak pertama dari
dua bersaudara ini.
"Makanya, karena orang tua aku masih berkecukupan itu yang membuat aku nggak terlalu fokus nyari 'pesenan'. Aku kan kadang juga jadi model, suka ikut pemotretan, terus suka jadi SPG (Sales Promotion Girl) event. Ya kalau nyari 'pesenan' lumayan deh dapet buat isi paket BB," canda Camelita sambil tertawa lepas.
"Makanya, karena orang tua aku masih berkecukupan itu yang membuat aku nggak terlalu fokus nyari 'pesenan'. Aku kan kadang juga jadi model, suka ikut pemotretan, terus suka jadi SPG (Sales Promotion Girl) event. Ya kalau nyari 'pesenan' lumayan deh dapet buat isi paket BB," canda Camelita sambil tertawa lepas.
Dengan
profesinya ini, Camelita bisa membiayai kuliahnya sendiri. "Memang sih
ya nggak munafik juga, karena sering 'dipesen' itu makanya aku jadi
berani buat bayar kuliah sendiri. Kalau ngandelin model sama SPG event
ya belum ketutup soalnya kan aku kalau belanja suka kalap. Jadi paling
ya itu, duit hasil dari 'klien' abis buat bayar kuliah ya sama buat
biaya hidup, kayak belanja deh contohnya," pungkas Camelita.
No comments:
Post a Comment