CEO Microsoft Steve Ballmer pernah berkomentar tentang sistem operasi Android dan Apple yang masing-masing disebutnya menyediakan ekosistem yang kurang ideal.
Pandangan tersebut turut dibawa oleh President Director Microsoft Indonesia Andreas Diantoro ketika memperkenalkan sistem operasi mobile terbaru dari perusahaan itu, Windows Phone 8.
"Ekosistem robot hijau (Android-red) sangat terbuka sementara yang berlambang buah (iOS-red) terlalu ketat. Nah, Windows Phone 8 berada di tengah-tengahnya, seimbang," ujar Andreas saat berbicara dalam acara peluncuran seri smartphone Nokia Lumia 920 dan 820 di Jakarta, Selasa (4/12/2012) kemarin.
Dalam slide presentasi yang ditunjukkan oleh Andreas, Microsoft antara lain menyoroti faktor user experience pada masing-masing platform. Android disebut menghadirkan pengalaman yang "beragam, tergantung perangkat", sementara Apple memberikan pengalaman yang "ditentukan sendiri oleh Apple".
Dalam hal ini, Windows Phone, menurut Microsoft, terletak di tengah tengah dengan menawarkan pengalaman yang "konsisten tetapi bisa berkembang".
Soal ekosistem, sifat open source pada Android dikatakan bisa membuat apapun terjadi, sementara Apple memiliki lingkungan vertikal yang dikontrol ketat oleh perusahaan yang bersangkutan.
Bagaimana dengan Windows Phone 8. Menurut Microsoft, ekosistemnya "terstruktur untuk mengoptimalkan pengalaman". Windows Phone 8, lanjut Andreas, adalah bagian dari ekosistem besar Windows 8 yang juga mencakup sistem operasi desktop dan tablet.
"Berbeda dengan pendahulunya, ekosistem Windows 8 yang baru ini berbasis kernel Windows NT yang juga dipakai oleh exchange server di perusahaan-perusahaan. Jadi, Windows Phone 8 pun bisa dipakai untuk bekerja, tidak hanya sebagai consumption device," paparnya.
Soal produktivitas ini, smartphone Windows Phone 8 dari Nokia (seri Lumia 920 dan 820) memang dilengkapi dengan suite Microsoft Office pre-installed yang langsung bisa digunakan untuk bekerja.
Sebulan setelah diluncurkan, Windows Phone 8 sendiri belum terlihat kiprahnya di pasaran. Perangkat-perangkatnya pun belum banyak beredar, seperti seri Lumia 920 dan 820 dari Nokia yang baru saja memasuki pasaran tanah air awal Desember ini, lebih dari satu bulan setelah pengumuman resminya.
Data kuartal ketiga dari Gartner menunjukkan bahwa posisi perangkat Windows Phone dalam hal penguasaan pangsa global masih berada di urutan ke lima dengan share 2,4 persen di bawah Research in Motion dan Symbian. Angka itu jauh di bawah sistem operasi Android dan iOS yang masing-masing menguasai 72,4 persen dan 13,9 persen.
Kendati demikian, Andreas mengesankan bahwa Microsoft cukup percaya diri dengan sistem operasi mobile terbarunya dan hanya menganggap kubu Android dan iOS (Apple) sebagai pesaing utama. "Kalau menurut kami platform yang 'smart' itu ya hanya tiga saja.
Pandangan tersebut turut dibawa oleh President Director Microsoft Indonesia Andreas Diantoro ketika memperkenalkan sistem operasi mobile terbaru dari perusahaan itu, Windows Phone 8.
"Ekosistem robot hijau (Android-red) sangat terbuka sementara yang berlambang buah (iOS-red) terlalu ketat. Nah, Windows Phone 8 berada di tengah-tengahnya, seimbang," ujar Andreas saat berbicara dalam acara peluncuran seri smartphone Nokia Lumia 920 dan 820 di Jakarta, Selasa (4/12/2012) kemarin.
Dalam slide presentasi yang ditunjukkan oleh Andreas, Microsoft antara lain menyoroti faktor user experience pada masing-masing platform. Android disebut menghadirkan pengalaman yang "beragam, tergantung perangkat", sementara Apple memberikan pengalaman yang "ditentukan sendiri oleh Apple".
Dalam hal ini, Windows Phone, menurut Microsoft, terletak di tengah tengah dengan menawarkan pengalaman yang "konsisten tetapi bisa berkembang".
Soal ekosistem, sifat open source pada Android dikatakan bisa membuat apapun terjadi, sementara Apple memiliki lingkungan vertikal yang dikontrol ketat oleh perusahaan yang bersangkutan.
Bagaimana dengan Windows Phone 8. Menurut Microsoft, ekosistemnya "terstruktur untuk mengoptimalkan pengalaman". Windows Phone 8, lanjut Andreas, adalah bagian dari ekosistem besar Windows 8 yang juga mencakup sistem operasi desktop dan tablet.
"Berbeda dengan pendahulunya, ekosistem Windows 8 yang baru ini berbasis kernel Windows NT yang juga dipakai oleh exchange server di perusahaan-perusahaan. Jadi, Windows Phone 8 pun bisa dipakai untuk bekerja, tidak hanya sebagai consumption device," paparnya.
Soal produktivitas ini, smartphone Windows Phone 8 dari Nokia (seri Lumia 920 dan 820) memang dilengkapi dengan suite Microsoft Office pre-installed yang langsung bisa digunakan untuk bekerja.
Sebulan setelah diluncurkan, Windows Phone 8 sendiri belum terlihat kiprahnya di pasaran. Perangkat-perangkatnya pun belum banyak beredar, seperti seri Lumia 920 dan 820 dari Nokia yang baru saja memasuki pasaran tanah air awal Desember ini, lebih dari satu bulan setelah pengumuman resminya.
Data kuartal ketiga dari Gartner menunjukkan bahwa posisi perangkat Windows Phone dalam hal penguasaan pangsa global masih berada di urutan ke lima dengan share 2,4 persen di bawah Research in Motion dan Symbian. Angka itu jauh di bawah sistem operasi Android dan iOS yang masing-masing menguasai 72,4 persen dan 13,9 persen.
Kendati demikian, Andreas mengesankan bahwa Microsoft cukup percaya diri dengan sistem operasi mobile terbarunya dan hanya menganggap kubu Android dan iOS (Apple) sebagai pesaing utama. "Kalau menurut kami platform yang 'smart' itu ya hanya tiga saja.
No comments:
Post a Comment