Thursday, October 17, 2013

[batavia-news] SBY Didesak Fokus Selesaikan Masalah Penting

 

res:  Kalau sebelumnya tidak bisa menyelesaikan, maka oleh karena itu sekalipun didesak tidak akan ada hasilnya.
 
 
 
SBY Didesak Fokus Selesaikan Masalah Penting
Ruhut Ambarita | Kamis, 17 Oktober 2013 - 16:30 WIB
: 88


(dok/antara)
Presiden memiliki bakat luar biasa menjadi seorang penyanyi atau pencipta lagu.

JAKARTA — Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), putra bungsu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menilai bapaknya masih dapat menyalurkan kreativitasnya di sela kesibukan sebagai pemimpin negara. Kreativitas yang dituangkan ke dalam bentuk lagu, lanjut Edhie, telah sejak lama dilakukan SBY sebelum menjadi presiden.

Menurut politikus muda yang akrab disapa Ibas ini, Presiden Yudhoyono mampu untuk menuangkan pemikiran-pemikirannya secara kreatif menjadi lirik-lirik lagu. Seperti diketahui, Presiden Yudhoyono gemar menciptakan lagu.

"Makna-makna yang terkandung dalam lirik-lirik lagu yang beliau ciptakan sangat memotivasi. Pemikiran-pemikiran beliau yang begitu mencintai Tanah Air Indonesia dituangkan dalam lirik-lirik lagu dengan harmonisasi nada," ujarnya.

Di sela-sela melakukan kunjungan resmi ke Pacitan, Jawa Timur, Presiden Yudhoyono menyempatkan diri menyaksikan lomba nyanyi lagu karya cipta SBY. Acara itu diselenggarakan di Pendopo Kabupaten Pacitan, Rabu (16/10) malam.

Ibas mengatakan, acara lomba menyanyikan lagu SBY bukan pertama kali digelar di Pacitan. Acara serupa pernah sebelumnya digelar selama empat kali yang diikuti peserta dari daerah lain di luar Jawa Timur dan Jawa Tengah. Namun berbeda kali ini, lomba nyanyi dihadiri langsung oleh SBY yang menciptakan lagu.

"Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, saya juga melihat antusiasme masyarakat mengikuti lomba ini semakin meningkat. Ini bukti bahwa Presiden SBY merupakan tokoh yang dibanggakan tidak hanya masyarakat Pacitan, juga masyarakat Indonesia," ujar Ibas

Ibas berharap akan lahir tokoh-tokoh baru dari Pacitan. "Sebagai warga asal Pacitan, kami terus mendukung lahirnya bibit-bibit baru yang dapat mengharumkan nama Pacitan untuk menjadi pemimpin-pemimpin berkualitas di Indonesia," tuturnya.

Presiden Susilo Bambang Yudhyono dalam kesempatan tersebut menanyikan dua lagu milik Koes Plus secara langsung. Lagu pertama yang dibawakan SBY berjudul "Telaga Sunyi". Lagu ini sering dibawakan SBY tepat di alun-alun Pacitan saat dia masih duduk di bangku SMA. "Dulu 45 tahun yang lalu, sekitar tahun 1966 saya sering ngeband di alun-alun ini saat 17 Agustus," kata SBY.

Presiden RI tersebut kemudian melanjutkan dengan bernyanyi lagu berjudul "Senja" yang juga ciptaan Koes Plus.

"Kulihat bintang berkedip, dengan sinarnya yang sedih, seakan berbisik mengapa kau sendiri senyumlah aku menemani," SBY melantunkan lagu disambut tepuk tangan penonton. Rekan SBY dalam band tersebut salah satunya adalah Soetopo yang kini menjabat Ketua DPRD Pacitan.

Tak Fokus

Direktur Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti menilai kehadiran Presiden SBY dalam lomba menyanyi lagu-lagu yang diciptakan SBY adalah bukan sesuatu yang istimewa bagi rakyat Indonesia.

"SBY ini mungkin sejak kecil kurang perhatian. Dibandingkan memikirkan empat orang WNI yang ditembak mati di Malaysia atau masalah penting lainnya, presiden lebih tertarik menghadiri lomba menyanyi di Pendopo Kabupaten Pacitan," kata Ray.

Ia menyatakan Presiden SBY memiliki bakat yang luar biasa dalam menyanyi dan menciptakan lagu sehingga alangkah baiknya disalurkan setelah ia tidak lagi menjabat presiden. "SBY bisa menjadi penyanyi atau pencipta lagu karena memang ia luar biasa produktif," ujar Ray. Ditambahkannya, Presiden SBY bisa memenangkan banyak penghargaan dalam bidang mencipta lagu dan tarik suara.

Menurut Ray, presiden memang lebih tertarik memikirkan masalah yang menyangkut pribadi dan keluarganya dibandingkan masalah-masalah yang bersifat mendasar yang dihadapi masyarakat.

Berbagai masalah yang sedang terjadi seperti penembakan mati 4 WNI di Malaysia, kasus korupsi yang menimpa para pejabat publik di berbagai lini kehidupan dan ketergantungan impor bahan pangan dipandang remeh karena bukan menyangkut diri dan keluarga secara langsung.

Ia membandingkan SBY begitu geram ketika keluarga Cikeas dikaitkan dengan seorang makelar berbagai macam kasus, Bunda Putri.

"Presiden SBY seperti biasa mudah berpidato yang menyatakan tidak mengenal Bunda Putri, tetapi tidak berani secara ksatria meminta orang-orang di sekelilingya mencari tahu dan mengumumkan ke publik sosok Bunda Putri yang dikaitkan dengan keluarga Cikeas," ia menjelaskan.

Pidato pembelaan diri SBY akhirnya seperti pepesan kosong karena tidak diikuti tindakan konkret di lapangan. (sigit wibowo/an

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
http://groups.yahoo.com/group/batavia-news
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup 
--------------
.

__,_._,___

No comments:

Post a Comment