Wednesday, October 16, 2013

[batavia-news] Warga Damaskus Boleh Makan Anjing

 

 
 
Warga Damaskus Boleh Makan Anjing
Dina Damayanti | Rabu, 16 Oktober 2013 - 14:07 WIB
: 28
 


(AFP/Photo)
Ratusan warga dievakuasi dari Muadhamiya, hari Minggu kemarin.
Fatwa ini menyusul laporan adanya kelaparan di pinggiran kota Damaskus.
 

DAMASKUS - Sekelompok ulama Suriah mengeluarkan fatwa yang memperbolehkan warga yang tinggal di pinggiran kota Damaskus makan daging beberapa hewan yang sebelumnya diharamkan.

Dalam sebuah video, para ulama Muslim mengatakan bahwa warga boleh makan daging anjing, kucing dan keledai untuk mencegah kelaparan.

Fatwa ini dikeluarkan di tengah banyaknya laporan adanya kelaparan di pinggiran kota Damaskus, Muadhamiya, yang diduduki oleh kelompok pemberontak.

Badan-badan pemberi bantuan telah mendesak pemerintah untuk memperbolehkan para aktivis kemanusiaan untuk menyalurkan bahan-bahan pokok ke daerah tersebut, di mana banyak warga terperangkap.

Ratusan warga sipil, beberapa di antaranya diangkut dengan tandu, bisa meninggalkan Muadhamiya akhir pekan lalu menyusul diberlakukannya gencatan senjata sementara.

Situasi Absurd
Dalam pesan yang disampaikan dalam rangka merayakan Idul Adha, para pemimpin agama memberikan izin bagi mereka yang masih berada di daerah pertanian Ghouta di sekitar Damaskus untuk makan beberapa jenis binatang yang selama ini dianggap haram oleh ajaran Islam.

Para ulama mengatakan bahwa tindakan ini dilakukan sebagai upaya meminta tolong kepada seluruh dunia, sambil menambahkan bahwa jika situasi ini menjadi lebih buruk, maka warga terpaksa harus memakan jenazah.

Ini bukan pertama kalinya fatwa semacam ini dikeluarkan di tengah konflik yang masih berkecamuk di Suriah.

Fatwa serupa juga pernah dikeluarkan di Homs dan Aleppo ketika pertempuran di dua kota tersebut tengah sengit-sengitnya.

Badan-badan bantuan sudah mengatakan bahwa mereka menyediakan makanan dan bantuan ke wilayah yang tengah diserang, termasuk memprioritaskan program untuk membongkar gudang senjata kimia Suriah.

Direktur Jenderal Dokter Tanpa Batas (Medecins Sans Frontiers) Christopher Stokes, menyebut situasi saat ini sebagai situasi yang "absurd", di mana para pemeriksa senjata kimia dibiarkan bebas berkendara di wilayah-wilayah yang sangat membutuhkan bantuan sementara konvoi pemberi bantuan justru dilarang.

Pada 21 Agustus lalu ratusan orang tewas akibat roket yang ditembakkan ke sejumlah daerah pinggiran kota Zamalka, Ein Tarma dan Muadhamiya. Para pemeriksa tidak menyebut siapa yang bertanggung jawab atas insiden ini, namun pihak pemerintah dan kelompok pemberontak saling menyalahkan satu sama lain.
Sumber : BBC

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
http://groups.yahoo.com/group/batavia-news
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup 
--------------
.

__,_._,___

No comments:

Post a Comment