Perayaan Valentine Day Dalam Pandangan Islam
- Jumat, Feb 14 2014
- Ditulis oleh amex
- ukuran huruf
Oleh: Drs.Juni Tamsil kilwo
( Rasulullah bersabda : kulil haqq walaukanna murran ).
Dalam berapa tahun terakhir ini telah muncul fenomena Baru perayaan Valantine yang menjijikkan di kalangan Masyarakat anak muda, padahal dalam ajaran Islam sudah jelas antara yang haram dan halal, antara hak dan Bathil, tinggal bagaimana umatnya menjalani apakah sesuai dengan pedoman kitab suci Al-Qur,an dan hadist atau tidak. Kita semua telah memaklumi bahwa di era yang Global saat ini semua pengaruh-pengaruh negatif sudah sangat mudah masuk untuk memengaruhi pola hidup keseharian kita, mulai dari cara berpakain kaum wanita, sudah di luar cara dan Ketentuan agama, karena kaum wanita dengan sengaja memperlihatkan aurat atau bahasa kasarnya mereka menelanjangi sebagian tubuh mereka untuk di lihat. sementara di sisi lain ayah, ibu, paman, saudara laki-laki mungkin bangga kalau wanita yang menjadi tanggung jawabnya berpenampilan seperti begitu, atau mungkin saja dalam rumah, anak perempuan mengisap rokok dengan ayahnya atau mungkin sama-sama meneguk minuman keras, semua itu telah terjadi di Era yang gila ini. Padahal mereka mengaku orang-orang yang beriman. Maka Lewat kesempatan ini kami hanya menyampaikan Firman Allah (lihat QS. Ali Imran ayat 104 ).
Dengan dasar realita yang ada dan bunyi ayat dan Hadist di atas maka patutlah kita prihatin terhadap pengaruh dan juga prihatin terhadap orang tua yang membiasakan anak gadis mereka berpenampilan setengah telanjang atau menonjolkan bentuk-bentuk tubuhnya. Atau memperlihatkan bagian-bagian tertentu dengan sengaja. Kalau menunduk terlihat dari depan maupun di belakang dll.
Padahal Allah Berfirman, Yaa aiyuhallazi aamanuu quu anfusakum wa ahliikum naaran
Artinya: Jagalah dirimu dan keluargamu dari siksa api neraka.(QS. At.Tahrim : 6)
Kalau kita semua sadar bahwa pengaruh dunia Barat terhadap pola hidup kita sangat luar biasa, nilai-nilai budaya Timur dan Islam mulai terkikis habis, karena semua masalah di ukur dengan materi (materialisme), dalam pergaulan sudah tidak ada batas, yang penting suka sama suka (hedonisme). Ajaran Tuhan sudah tidak lagi di hiraukan ( anti teisme ) dll.
Masalah kemasyarakatan yang berhubungan dengan ibadah, tata susila, etika, belum bisa di atasi oleh jajaran Kementerian Agama Maluku, MUI dan ormas Islam lainya serta para ustadz, kiyai, belum bisa diatasi masalah di atas, justru sekarang muncul lagi perayaan Velantine day (hari kasih sayang), yang di bungkus dengan hura-hura. Dan kemaksiatan.
Sesuai judul diatas, maka sudah pasti sangat kontradiksi antara perayaan valentine dan ajaran Islam. Valantine adalah kegiatan yang pada mulanya para petani di Dunia Barat mereka setelah memanen hasil pertanian yang melimpah ruah maka mereka mengadakan sesembahan terhadap dewa pertanian yaitu dewa Luperacus dan pada malam harinya mereka mengadakan pesta, joget, dansa,dll.
Karena selain bersuka cita juga untuk menghilangkan rasa dingin, sehingga wajarlah kalau mereka saling berpelukan (hidup hedonisme). Perayaan untuk menyembah Luperacus kemudian hilang dalam beberapa waktu. kemudian barulah muncul seorang tokoh yang hidup kesehariannya selalu menebarkan hidup kasih sayang, ia seorang penyantun, dermawan, bijaksana, dia juga seorang dokter yang ramah dia bernama velantine atau yang sering di panggil sains velantine, karena pola hidup yang santun, bijaksana, dan menyayangi orang lain itulah. Sehingga kaisar Claudius II ,merasa terusik kerena pengikut valentine kian hari kian banyak. Valantine kemudian di jatuhi hukuman pancung kepala di bukit palatine Italia pada tanggal 14 Februari tahun 269 M.
Perayaan velantine day saat ini tidak punya hubungan dengan pemyembahan kepada dewa Luperacus maupun pemujaan kepada sains velantine, karena kalau dahulu di sembah dewa Luperacus dengan sesajian berupa hasil pertanian yang di rangkaikan dengan pesta joget, dansa antara laki-laki dan perempuan. Sekarang beralih lagi kepada peringatan kematian sains velantine yang sangat kontraversial. Sehingga para vens velantine sewaktu mendengar kematianya dengan spontan berdatangan dari berbagai penjuru kota, ingin melihat jasad dan turut berduka atau berbela sungkawa dengan membawakan bingkisan-bingkisan kecil, berupa boneka, coklat, dengan memakai pakaian berwarna Pink ( merah muda ) dengan kematian valantine yang tidak wajar itulah maka masyarakat di setiap kesempatan selalu menceritakan sosok sains velantine sampai-sampai cerita velantine ini sudah menjadi cerita rakyat. Berita kematian sains velantine seperti tertiup angin ia menyebar luas di mana angin menghembus di seluruh daerah Italia (Roma), para kakek dan nenek, ayah, ibu, sering menceritakan sosok valentine kepada anak, cucu saat mereka menjelang tidur dengan harapan anak atau cucu mereka kelak bisa seperti velantine.
Syaitan dengan berbagai cara bisa menjerumuskan para pemuda dan pemudi yang konon anak cucu dari orang-orang yang mengaku beriman, anak cucu para haji, pejabat, pemangku Adat, anak seorang PNS, TNI, POLRI, yang keluyuran tengah malam memakai pakaian warna Pink, apakah kita membiarkan mereka merayakan hari Valantine ?
Di mana peran kalian wahai orang tua, hai saudara laki-laki apakah kalian membiarkan saudara perempuanmu keluyuran tengah malam bersama teman lelakinya, atau kamu juga masa bodoh karena malam itu juga kamu merayakan hari Valantine dengan memeluk perempuan juga. sebagai orang tua tidaklah bermasa bodoh dengan mengatakan itu adalah hari mereka biarlah mereka bersenang-senang. Sebagai orang tua harusnya mengarahkan untuk tidak mengikuti perayaan valantine karena perayaan ini bertentangan dengan ajaran agama. Janganlah menganggap anak saya bisa jaga diri no prablem (tidak ada masalah), yang namanya manusia tidak terlepas dari rong-rongan tipu daya syaitan sehingga paling tidak tanggal 14 Februari nanti para orang tua mengurung anak gadisnya untuk tidak keluar rumah, karena itu adalah kegiatan yang tidak ada dasar hukumnya, jangan sampai syaitan tolak iblis tendang (pepatah orang tua), mereka terjerumus masuk melakukan maksiat, dalam perayaan velantine day dan nanti beberapa bulan kemudian orang tua mulai sibuk lagi dengan masalah yang di derita oleh anak gadis, karena hasil dari perayaan valentine day, karena anak gadis kemasukan angin atau hamil.
Telah kita semua sadari bahwa Peran parah tokoh Agama, selama ini hanya berteori di atas mimbar tentang komitmen keimanan, persaudaraan, tapi kenyataan jauh pangkal dari Api, bahkan ada orang Islam yang saling mengkafirkan karena tidak sefaham, ada tokoh Agama yang setelah mendapat jabatan empuk hilang semangat Radikalismenya, Fanatisme dalam menegakkan amal ma'aruf nahi mungkar, mereka para tokoh Agama masih banyak berdebat pada wilayah hilafiah tentang jumlah rakaat dalam shalat tarawih, qunut dalam shalat subuh, Barazanzi dalam Perayaan Maulid, talqin dalam kematian dll, sedangkan ukhwuah Islamiah di jadikan topik atau judul khotbah jum'at, di jadikan judul diskusi dan simposium, tapi realisasi dari judul-judul di atas tidak terwujud. kita bisa jadikan bukti bahwa moral umat makin menjadi-jadi, karena kurang perhatiannya para tokoh Agama, sedangkan perayaan keagamaan di kritik, dikatakan itu adalah kurafat, bid'ah, bahkan mungkin syirik, tapi perayaan velantine tidak ada yang mengomentarinya, seakan-akan itu hal yang di bolehkan dalam agama Nauzzu billhi summa nauzzu billah.
Pegawai Kementerian Agama Maluku
Pengurus. MUI, LPPOM, NU, PHBI, FKUB, MDI,
KETUA YAYASAN OHOITOM TAHAYAD
| Reply via web post | Reply to sender | Reply to group | Start a New Topic | Messages in this topic (1) |
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup
--------------
No comments:
Post a Comment