Saturday, April 12, 2014

[batavia-news] Bangun Koalisi Seideologi

 

res : Partai mana  yang sama ideologi untuk  berkoalisi?
 
 

Bangun Koalisi Seideologi

Jum'at, 11 April 2014 Penulis: Yahya Farid Nasution/Tim/X-8
SEBAGAI pemenang Pemilu Legislatif 2014 versi hitung cepat tetapi gagal menjadi single majority, PDIP mulai menjajaki koalisi ber dasarkan kesamaan ideologi dan platform, bukan dengan parpol yang hanya berorientasi kekuasaan.

Komunikasi politik pun mulai dibangun ketika Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo yang ditemani Wasekjen Hasto Kritianto dan tim sukses Jokowi for President bertemu Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di Kantor DPP Partai NasDem, Jakarta, kemarin. Itu merupakan pertemuan pertama PDIP dengan partai lain setelah pemungutan suara, Rabu (9/4).

Tjahjo mengatakan kunjungan ke Partai NasDem atas perintah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk membangun kesepa katan bersama dalam membangun bangsa ke depan.

''Kita membahas perihal bangsa Indonesia ke depan, yakni bangsa berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian. Pikiran Ibu Megawati dan Pak Surya memiliki kesamaan. Kesepakatan akan dilanjutkan nanti,'' ujarnya seusai pertemuan.

Saat ditanya apakah pertemuan tersebut bentuk ajakan koalisi kepada Partai NasDem, Tjahjo menyatakan belum ada pembicaraan ke arah itu.

Pertemuan semata didasari kesamaan visi dan misi serta platform antara PDIP dan Partai NasDem. ''Implementasinya, kita lihat nanti.''

Surya mengatakan Partai NasDem dan PDIP punya kesamaan pandangan, yakni kemajuan bangsa ditentukan pemerintahan yang kuat dan didukung parlemen solid. Indonesia yang menganut sistem presidensial pun butuh pemimpin tangguh, konsisten, dan berani melaksanakan kebijakan.

''Soal koalisi, saya ingin melihat kesempatan, peran yang lebih berarti bagi NasDem menjalankan politik gagasan. NasDem membutuhkan kerja sama yang baik dengan siapa pun yang duduk di pemerintahan yang mendukung restorasi,'' kata Surya.

Contoh buruk

Koalisi berlandaskan ideologi dan platform partai dinilai ideal demi terbentuknya pemerintahan yang kuat. Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Komaruddin Hidayat menegaskan koalisi yang kuat berawal dari kesamaan visi dan misi. Hal itu dapat dilihat dari platform partai sebagai acuan komitmen selama menjalin koalisi.

Komaruddin mencontohkan Kabinet Indonesia Bersatu II yang dibangun Partai Demokrat di bawah kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai koalisi buruk. Berbagai perbedaan dan keberagaman tujuan partai hadir sehingga menyulut ketidakharmonisan dan ujungujungnya roda pemerintahan kerap tersendat akibat konflik internal.

''Ke depan, koalisi harus berdasarkan platform. Partai yang berhaluan nasionalis dan Islam sulit dipertemukan karena berangkat dari arah berbeda. Jangan sampai koalisi merupakan kumpulan partai, bukan kumpulan satu visi dan misi,'' tegasnya.

Partai Gerindra yang juga menjadi salah satu poros koalisi siap bekerja sama dengan partai mana pun yang sejalan dan mengusung cita-cita sama. ''Harus berdasarkan Pancasila, berpihak pada kesejahteraan rakyat, dan mendukung 6 Program Aksi Transformasi Bangsa Partai Gerindra,'' tandas Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi.

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
http://groups.yahoo.com/group/batavia-news
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup 
--------------
.

__,_._,___

No comments:

Post a Comment