Diperkirakan Ada 1 Juta Odapus di Indonesia
- Saturday, 18 May 2013 08:37
- Written by Bowo
Lupus atau memiliki nama lengkap Systemic Lupus Erythematosus (SLE) adalah sejenis kelainan autoimun yang ditandai dengan peradangan kronis dan serangan terhadap jaringan dan organ tubuh. Pada lupus, produksi antibodi yang berlebihan justru menyerang sel dan jaringan tubuhnya sendiri.
Lupus juga disebut sebagai penyakit seribu wajah, karena diagnosa penyakitnya bisa mirip dengan penyakit lainnya. Tanda dan gejala lupus itu bisa bervariasi. Sebagian besar mereka yang menderita lupus mempunyai gejala umum, seperti sering kelahan, demam, nyeri sendi, dan kaku. Berikutnya terdapat ruam berbentuk kupu-kupu di pipi dan hidung, nyeri dada, sesak napas, sakit kepala, kebingungan, dan kulit yang memburuk saat terkena sinar matahari.
Banyak orang tidak mengetahui apa itu penyakit lupus. Masyarakat awam pada umumnya menganggap bahwa lupus adalah penyakit langka dengan jumlah pasien yang juga sedikit. Anggapan kebanyakan orang itu salah.
Yayasan Lupus Indonesia (YLI) sebagai pusat informasi dan edukasi tentang penyakit lupus menyebut angka 13 ribu Orang dengan Lupus (Odapus) di Indonesia. Sementara di dunia, ada lebih dari 5 juta orang menderita lupus.
Dari data YLI juga, diketah i bahwa lupus yang diidap Odapus bermacam-macam. Ada yang menderita lupus ginjal, lupus darah, lupus mata, dan lupus yang menyerang janin sehingga ibu dengan Odapus rentan mengalami keguguran.
Sedangkan Prof Dr Zubairi Djoerban, Sp.PD KHOM FINASIM secara ekstrim menyebut estimasi Odapus di Indonesia bisa mencapai 1 juta orang. Sebab diakuinya, terjadi kecenderungan peningkatan pasien lupus yang umumnya menyerang perempuan usia produktif. Meski ada juga kasus lupus pada laki-laki.
''Karena angka 13 ribu itu adalah yang tercatat di YLI. Artinya, itu adalah pasien yang terdata. Sedangkan di Indonesia, saya yakin jumlahnya lebih dari itu dan sebagian dari mereka mungkin bahkan tidak tahu kalau mereka terkena lupus,'' bebernya dalam peringatan Hari Lupus Sedunia belum lama ini.
Dia mengakui, bahwa masih sangat banyak orang yang belum tahu gejala dan seberapa berbahayanya penyakit lupus. Karena memang, lupus baru bisa dideteksi setelah ada keluhan.
''Tidak akan terdeteksi jika tidak ada keluhan. Jadi mengetahui gejala penyakit lupus menjadi sangat penting bagi setiap orang. Khususnya perempuan usia produktif,'' jelasnya. Dia menegaskan, bahwa penyakit lupus sama bahayanya dengan kanker, jantung, dan AIDS, karena bisa menyebabkan kematian.
Menurut Zubairi, faktor penyebab dan pengobatan lupus hingga kini belum diketahui dengan pasti. Tapi yang pasti, lupus bukan penyakit yang disebabkan oleh virus, kuman, atau bakteri.
''Lupus juga bukan penyakit menular. Bahkan, keterlibatan genetik dalam penyakit ini juga sangat kecil, walaupun pada beberapa kasus, Ibu yang Odapus juga ada yang melahirkan anak Odapus,'' urai Zubairi. Faktor terbesar penyebab lupus, menurut dia, lebih disebabkan pada hormon dan lingkungan.
Diakuinya, deteksi awal pada lupus tidak dimungkinkan. Lupus baru bisa dideteksi jika pasien sudah merasakan 4 dari sekian banyak gejala.
Apa saja gejalanya? Gejala awal yang dialami saat lupus mulai bersemayam di dalam tubuh adalah sakit pada sendi atau tulng, demam berkepanjangan dan panas tinggi bukan karena infeksi, sering merasa cepat lelah dan lemah berkepanjangan, ruam pada kulit, anemia (kurang darah), gangguan ginjal (kebocoran ginjal, protein terbuang melalui urin), sakit di dada bila menghirup nafas dalam, bercak merah pada wajah seperti kupu-kupu (butterfly rash), sensitif terhadap sinar matahari, rambut rontok, ujung jari berwarna kebiruan atau pucat, stroke, penurunan berat badan, sakit kepala, kejang, sariawan yang hilang timbuh, dan keguguran pada Odapus yang tengah hamil.
''Jika merasakan 4 dari sekian banyak gejala itu sebaiknya segera dicek melalui medical check up yang sesuai. Sebab dengan deteksi dini, Odapus bisa mendapatkan perawatan yang komprehensif, kontinyu, dan bisa hidup normal seperti orang sehat pada umumnya,'' jelasnya.
Hal itu dibenarkan Ketua YLI Tiara Savitri. Dia yang juga merupakan Odapus sejak 25 tahun lalu membuktikan bahwa dirinya bisa hidup sehat seperti orang normal pada umumnya. Bahkan, dia bisa mendaki 11 gunung di Indonesia.
''Yang terpenting adalah semangat untuk sehat. Jangan berhenti untuk bergerak. Odapus juga tidak pantang berolahraga. Malahan, di Negara Barat, kebanyakan dari mereka sudah menderita lupus tak kurang dari 15 tahun. Mereka tetap sehat dan bugar,'' beber wanita yang juga memiliki anak Odapus, Kemal Syakurnanda.
Ditambahkan Zubairi, bahwa lupus dikelompokan menjadi empat kelompok. Yaitu early detection yaitu kondisi saat ditemukan gejala dini lupus, akan tetapi hasil laboratorium masih dinyatakan negatif, mild lupus yaitu kondisi ditemukannya gejala dini lupus dan hasil laboratorium dinyatakan positif, severe lupus yakni kondisi saat organ tubuh sudah spesifik ada yang mulai terkena, dan life threatening lupus yaitu kondisi organ terjejas (sudah sakit) dan menjadi diagnosa yang berdiri sendiri.
Resep Sehat Odapus
Menjadi Odapus bukan berarti akhir segala-galanya. Di Negara Barat terbukti, bahwa Odapus bisa bertahan hidup puluhan tahun sejak dia didiagnosa terkena lupus. Itu artinya, dengan treatment, pengobatan, dan anjuran yang tepat dari dokter, Odapus bisa berdamai dengan lupus.
Hal itu diungkapkan Tiara, yang sudah puluhan tahun hidup berdampingan dengan lupus. Yang terpenting menurutnya, Odapus harus rajin kontrol ke dokter, minum obat teratur yang dianjurkan dokter, serta membiasakan hidup sehat dan makan makanan bernutrisi seimbang dan sehat.
Jenis makanan seperti apa yang cocok untuk Odapus? Yaitu makanan dengan kandungan zat besi tinggi. Seperti, sayuran berdaun hijau, ikan, dan daging bebas lemak.
''Ikan dengan kandungan omega 3, terutama salmon, sardin, dan hering juga baik. Sebab kandungan omega 3 dapat mengurangi rasa nyeri dan peradangan akibat lupus,'' jelasnya.
Konsumsi buah dan sayur segar dalam jumlah besar juga disarankan Zubairi. Menurutnya, sayur dan buah segar termasuk makanan dengan kandungan antioksidan tinggi dapat berfungsi alami untuk menyegarkan dan menambah stamina bagi Odapus.
Begitu juga dengan mengkonsumsi vitamin C dan D, sehingga dengan bantuan vitamin ini memudahkan tubuh untuk menyerap zat besi lebih baik dan cepat. ''Boleh juga mengkonsumsi herbal atau jamu-jamuan, tapi ingat hanya sebagai penambah stamina saja, tapi bukan untuk pengobatan,'' tegas Zubairi.
Sebab ada beberapa kasus pasien Odapus yang malahan mengalami komplikasi dan akhirnya meninggal karena melakukan pengobatan dengan metode alternatif dengan mengkonsumsi jamu-jamuan dan obat herbal.
Lalu, olahraga seperti apa yang tepat bagi penderita lupus?
Menurut Rahmat Rukmantara, pelatih olahraga Odapus menjelaskan, bahwa olahraga menjadi cara untuk membugarkan stamina pasien lupus. ''Cukup lakukan gerakan sederhana dengan waktu yang tidak perlu terlalu lama. Intinya bergerak. Karena manusia itu sebenarnya adalah makhluk bergerak,'' ulasnya.
Tips sehat lainnya hati-hati berada di bawah sinar matahari, stop merokok, hindari penggunaan silicon, dan beristirahat secukupnya. (sic)
Reply via web post | Reply to sender | Reply to group | Start a New Topic | Messages in this topic (1) |
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup
--------------
No comments:
Post a Comment