Pembolos Merusak Partai
- Thursday, 16 May 2013 09:02
- Written by Bowo
JAKARTA - Tingginya tingkat ketidakhadiran para anggota DPR terus menuai banyak kritikan. Mereka diminta tidak kembali maju sebagai caleg pada Pemilu 2014. Selain merugikan rakyat, mereka juga merusak citra parpol yang mengusung caleg tersebut.
"Perilaku membolos anggota dewan itu sama saja merusak citra partainya. Karena (bolos) ini soal kinerja elite partai sebagai kader parpol yang bersangkutan. Kalau yang bersangkutan sering membolos sama saja rusak citra partainya," ujar pengamat politik dari UI Boni Hargens, kemarin.
Boni mengatakan, anggota dewan pembolos adalah cermin wakil rakyat yang tidak bertanggungjawab. "Padahal kan mereka harus memperjuangkan kepentingan rakyat dalam sidang-sidang di DPR. Itu tugas yang sangat penting," imbuhnya.
Menurutnya, kalau sering tidak masuk kerja untuk apa dia jadi anggota dewan? Anggota DPR itu harus selalu hadir dalam menjalankan fungsi-fungsi legislasi, budgeting maupun kontrol, sehingga masyarakat yang diwakilinya merasa terwakili aspirasinya.
Boni meminta media massa memberikan informasi yang sejelas-jelasnya kepada masyarakat terhadap anggota DPR yang hobi membolos itu, supaya rakyat tahu kinerja mereka selama ini. "Dan anggota DPR yang sering tidak masuk harus diberi sanksi yang paling keras," pungkasnya.
Peneliti politik senior dari LIPI Siti Zuhro meminta parpol mencoret nama anggota DPR pembolos itu dari pencalegan, sehingga tidak bisa lolos lagi ke DPR periode berikutnya.
Siti mengatakan sebanyak 90 persen anggota DPR saat ini kembali mengajukan diri sebagai caleg untuk periode DPR 2014-2019. Jika kondisi ini dibiarkan maka periode mendatang tak jauh beda dengtan yang ada sekarang. Ini tentu sangat memprihatinkan.
"Pertama parpol harus mereview ulang anggota itu, lantas mengevaluasi kinerjanya selama ini. Baru merevisi nama-nama yang tidak tepat dalam daftar caleg sementara itu. Karena disiplin itu dimulai dari bagaimana anggota dewan berkomitmen lalu konsisten dengan sumpah jabatan mereka," tegas Siti.
Dia beralasan karena tahapan pencalonan saat ini adalah masa perbaikan persyaratan KPU yang masa waktunya hingga 22 Mei 2013 mendatang, sehingga parpol bisa mengganti dan mencoret nama-nama yang ingin diganti.
"Saya benar-benar tak habis pakir dan benar-benar heran terhadap para anggota dewan pembolos itu. Entah apa yang menjadi ambisi anggota DPR itu jika pada periode sekarang mereka bolos tanpa keterangan. Lantas tanpa merasa malu mencalonkan lagi di Pileg 2009," ujar Siti.
Ditegaskan, proses pencalonan kembali anggota dewan harus mendapat perhatian serius baik oleh parpol dan masyarakat, sehingga tak perlu lagi anggota pembolos masuk parlemen. "Tidak boleh lagi ada wakil rakyat yang tidak berdedikasi dan tidak berkonstribusi di DPR," tukasnya.
Siti beharap parpol lebih tegas dalam mencalonkan kembali kadernya. "Partai harus tegas dong, jangan menutup mata dengan kondisi anggotanya. Jangan pula seolah kalau ada anggota yang absen rapat dan korupsi seolah itu personal dan hanya oknum. Gak bisa seperti itu. Partai itu wadah, jadi harus punya tanggungjawab pengawasan terhadap anggotanya," pungkas Siti.
Pengamat politik UI Ibramsjah juga mengkritik perilaku bolos anggota DPR itu. Menurutnya, perilaku buruk itu sudah menjadi kebiasaan dan budaya. "Bukan perilaku baru. Bolos adalah penyakit kambuhan," lontar Ibramsjah.
Dia menuturkan, para anggota DPR sekarang sudah kehilangan rasa malu. Hal ini terjadi karena mereka tidak mengerti apa fungsi mereka sebagai anggota DPR. "Mereka menjadi anggota DPR bukan pengabdian tapi karena mau cari proyek saja kok," ujarnya.
Ibramsjah juga berpendapat jika parpol mereka tidak dapat menindak tegas para kadernya untuk bisa bersikap layaknya anggota DPR, maka sama saja partai melakukan pembiaran terhadap kadernya sendiri. "Makanya saya minta kepada para pemilih di Indonesia agar jangan lagi memilih anggota DPR pembolos yang kembali nyaleg pada Pemilu 2014 nanti. Karena jelas kinerja mereka gak becus," tegasnya.
Sementara itu, pengamat politik dari Charta Politika Arya Fernandes menilai para anggota dewan pembolos itu sama saja makan gaji buta dari uang rakyat. Dia pun meminta masyarakat agar mempertimbangkan kembali dukungannya terhadap caleg incumbent yang pembolos itu. "Rakyat harus memberikan perhatian kepada pembolos. Ini sama saja memakan gaji buta," lontar Arya. (ind)
Reply via web post | Reply to sender | Reply to group | Start a New Topic | Messages in this topic (1) |
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup
--------------
No comments:
Post a Comment