Ref: Dibisik-bisik bahwa yang memilih PKS pada Pemilu dijamin mendapat berkat, antara lain 5 kg daging sapi. Percayakah Anda?
Kader Terlibat Kasus, PKS Tetap Target 3 Besar
(dok/antara)
PKS menambah dua nama dalam daftar bacaleg.
JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yakin kasus dugaan suap impor daging sapi yang mendera kader dan partai tidak akan memengaruhi perolehan suara partai itu. PKS tetap menargetkan memperoleh suara minimal tiga besar pada Pemilu 2014. PKS juga tetap mengajukan Menteri Pertanian Suswono menjadi bakal calon anggota legislatif (bacaleg).
"Kasus ini memengaruhi atau tidak kita lihat saat pemilu. Target kami tetap tiga besar. Kita buktikan di pemilu," ujar Sekretaris Jenderal PKS Taufik Ridho usai menyerahkan perbaikan berkas bacaleg di Komisi Pemilihan Umum (KPU), Kamis (23/5).
Soal tetap diajukannya Suswono sebagai bacaleg, Taufik berdalih pencalonannya diajukan kader PKS di tingkat bawah. Terlebih, katanya, secara hukum belum terbukti peran Suswono dalam dugaan suap pengaturan kuota impor daging sapi itu. "Kalau kader sudah minta begitu (pencalonan Suswono) ya kami tidak bisa menolak," katanya.
Taufik mengungkapkan partainya menambah dua nama dalam daftar bacaleg yang disampaikannya ke KPU. Sebelumnya, PKS hanya mencalonkan 482 bacaleg, kini menjadi 494 orang. Disampaikannya, ada tiga atau empat bacaleg perempuan yang mundur. Tapi, kata dia, itu tidak memengaruhi kuota perempuan dalam susunan bacalegnya.
Hal sebaliknya terjadi pada Partai Bulan Bintang (PBB). Jumlah bacaleg perempuan PBB berkurang dibanding penyerahan pertama. "Calon permepuan kemarin 38,9 persen. Sekarang turun jadi 37 persen," kata Sekjen PBB BM Wibowo.
Ia menjelaskan beberapa calon perempuan tidak mampu melengkapi berkas sehingga terpaksa diganti dengan calon laki-laki. Namun dipastikan keterwakilan perempuan di setiap daerah pemilihan (dapil) bisa dipenuhi. Secara keseluruhan, total bacaleg yang diserahkan PBB juga berkurang dari 552 bacaleg menjadi 550 bacaleg.
Sementara itu, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) menambah 46 nama bacaleg. "Pada masa perbaikan, kami tambahkan 46 calon. Dulu kami serahkan 512 nama, sekarang totalnya 558 orang," kata Wasekjen PKPI Romulus Sihombing. Total caleg tersebut, disebutkan Romulus, terdiri dari 204 perempuan atau 37 persen dan 354 calon laki-laki.
Adapun Partai Demokrat akhirnya mengurangi komposisi caleg keluarga yang menyebabkan politik dinasti. Kader inti dibatasi hanya bisa mengajukan paling banyak dua calon dari satu keluarga. "Kami menerapkan kader inti dalam satu keluarga tidak boleh lebih dari dua orang, sekalipun mereka adalah kader-kader yang sudah berjuang bersama kami," ujar Ketua Harian PD Syarief Hasan.
Ketua KPU Husni Kamil Manik memastikan tidak ada lagi masa perbaikan bagi bacaleg. Bacaleg yang tidak memenuhi semua syarat dokumen, kata dia, dipastikan tidak akan masuk dalam daftar calon anggota legislatif sementara (DCS).
Selain itu, katanya, syarat pencalonan pun sudah mulai diberlakukan. Partai yang tidak memenuhi kuota perempuan di suatu dapil, kata dia, akan dicoret kepesertaan pemilunya pada dapil yang bersangkutan. "Sudah akan kami beri catatan tidak memenuhi syarat (ikut pemilu)," jelasnya.
__._,_.___
Reply via web post | Reply to sender | Reply to group | Start a New Topic | Messages in this topic (1) |
http://groups.yahoo.com/group/batavia-news
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup
--------------
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup
--------------
.
__,_._,___
No comments:
Post a Comment