Rp 10 Juta untuk Kencan Full Service
- Saturday, 18 May 2013 08:35
- Written by Bowo
JAKARTA - Sidang lanjutan kasus suap pengaturan quota impor daging sapi membuka fakta-fakta baru. Salah satunya terkait fakta gamblang bahwa Fathanah memberikan uang Rp 10 juta ke Maharani Suciyono sebagai tarif kencan full service. Bahkan Maharani pun dalam berita acara pemeriksaan (BAP) mengakui jika dia sempat diajak bersetubuh dengan Fathanah sebelum ditangkap KPK di Hotel Le Meridien.
Awalnya Maharani tampak mbulet saat diminta mengungkapkan maksud Fathanah memberikan uang Rp 10 juta. Dia menyebut uang itu diberikan untuk menemani Fathanah di kafe Hotel Le Meridien. Setelah ngobrol d kafe sebentar kemudian Fathanah mengajak mahasiswi itu naik menuju kamar 1740. "Tidak lama setelah itu penyidik KPK datang ke kamar," paparnya.
Mendengar jawaban Maharani, jaksa mencecar Maharani. "Dalam BAP anda menyebutkan uang Rp 10 juta itu untuk berhubungan intim dengan Fathanah, benar begitu ?" tanya jaksa. Rany, panggilan Maharani pun lirih menjawab, 'Iya benar,' paparnya. Suasana di ruang sidang Pengadilan Tipikor pun mendadak riuh.
Rany sendiri pertama kali ketemu dengan pria asal Makassar tersebut pada 28 Januari. Perkenalan mereka ini mirip adegan yang biasa tergambar di sinetron percintaan. Awalnya Fathanah melirik Rany saat hendak menuju toilet. Kemudian Fathanah menitipkan secarik kertas waiters sebuah kafe di kawasan Senayan City.
Di kertas itu ada tulisan nama Ahmad dan nomer telepon. Dari situ kemudian keduanya kerap berhubungan via SMS. Maharani mengatakan dalam perkenalannya selama ini Fathanah mengaku sebagai seorang pengusaha.
Fathanah terang-terangan menanyakan tarif kencan. Maharani pun menjawab untuk menemani dinner saja dia minta Rp 2 juta. Fathanah tampaknya mulai nakal dia menyakan, 'Kalau lebih dari dinner ?" Maharani menjawab dengan menyebut, 'Rp 10 juta'. Ternyata hal itu disanggupi Fathanah yang rupanya sore sebelum penangkapan itu dia usai menerima uang Rp 1 miliar dari PT Indoguna.
Duit sebanyak itu rencananya akan diserahkan Fathanah ke LHI yang saat itu menjabat Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Maharani mengaku saat menerima duit itu dia tidak sempat menghitung. Hanya dimaksukan dalam tas yang dibawanya. Maharani sendiri saat kencan itu mengaku hanya membawa uang Rp 200 ribu di dalam dompetnya.
Pernyataan Maharani dalam BAP itu klop dengan keterangan dua penyidik KPK yang kemarin juga menjadi saksi dalam persidangan. Dua penyidik KPK itu ialah Amir Arif dan Dian Andi. Amir merupakan salah satu personel dalam tim yang menangkap Fathanah. Sedangkan Dian merupakan personel dalam tim penangkapan direktur Indoguna Arya Abdi Effendy dan Juard Effendi.
Amir mengatakan dirinya sudah ditugaskan untuk mengintai Fathanah yang informasinya usai menerima uang suap dari PT Indoguna. Menurut Amir ketika itu Fathanah datang sendiri. Tak lama berselang Fathanah kedatangan tamu perempuan yang belakangan diketahui bernama Maharani.
Keduanya lantas naik ke lantai 17 dan menuju kamar 1740. Setelah menunggu beberapa saat, Amir dan timnya kemudian mengetuk pintu kamar dan menujukkan surat perintah penangkapan. Saat mengetuk pintu dan dibukakan oleh Fathanah, pria ini sedang tidak berpakaian. "Ketika itu pintu tidak dibuka penuh," ujar Amir.
Fathanah pun sempat meminta waktu untuk berpakaian. Ketika itu Maharani sedang membersihkan diri di kamar mandi. Setelah keduanya berpakaian lengkap, tim dari KPK kemudian menggelandang ke basement di mana mobil Fathanah terparkir. (sar/gun/jpnn)a
Reply via web post | Reply to sender | Reply to group | Start a New Topic | Messages in this topic (1) |
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup
--------------
No comments:
Post a Comment