Sunday, October 13, 2013

[batavia-news] Palangka Raya Diselimuti Kabut Asap

 

 
 
 
Palangka Raya Diselimuti Kabut Asap
Kamis, 10 Oktober 2013 - 09:27 WIB
: 101


(Foto/Antara)
Ilustrasi.
Jarak pandang di jalan utama Kota Palangka Raya, Kalteng, pada pagi hanya sekitar 30 meter.

PALANGKA RAYA - Kondisi udara di Palangka Raya, ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah, semakin pekat diselimuti kabut asap. Asap berasal dari pembakaran lahan dan semak belukar di beberapa wilayah pinggiran, dan kiriman dari kabupaten tetangga.

Kondisi udara dan ketebalan kabut asap di Palangka Raya, Kamis (10/10) pagi, mulai mengganggu aktivitas masyarakat, termasuk para pelajar yang berangkat ke sekolah. Jarak pandang pengendara roda dua dan roda empat di jalan-jalan utama Kota Palangka Raya kurang dari 100 meter. Lampu kendaraan harus dinyalakan karena kendaraan di depan tidak begitu nampak.

Asap yang menyelimuti wilayah udara Kota Palangka Raya antara lain datang dari pembakaran oleh masyarakat yang membersihkan lahan seperti di Kecamatan Sebangau, Kecamatan Jekan Raya, dan Kecamatan Rakumpit. Kondisi udara Palangka Raya makin parah dengan masuknya asap kiriman dari pembakaran lahan untuk kebun sawit dari Kabupaten Katingan dan Kabupaten Pulang Pisau yang berbatasan langsung dengan Kota Palangka Raya.

Kota Palangka Raya dalam sebulan terakhir dilanda kemarau dan hampir tidak pernah turun hujan. Kondisi ini dimanfaatkan masyarakat untuk membersihkan lahan secara gampang dengan membakar.

Upaya hujan buatan yang dilakukan di Palangka Raya beberapa waktu silam, juga tidak mampu mengatasi kebakaran lahan dan titik panas di wilayah Kalteng. Sementara kabut asap yang terjadi di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalteng, dilaporkan makin parah sehingga membuat sebagian masyarakat setempat menggunakan masker ketika beraktivitas pada pagi hari.

Kondisi ini cukup mengganggu masyarakat yang beraktivitas di pagi hari, termasuk para pelajar yang sekolah. Takut mengganggu kesehatan, sebagian masyarakat memilih menggunakan masker untuk menghindari menghirup langsung asap bercampur debu tersebut.

Asap akibat kebakaran lahan ini juga membuat pengendara harus berhati-hati karena jarak pandang di jalan pada pagi hari hanya sekitar 30 meter. Lebih parah lagi di perairan Sungai Mentaya, jarak pandang hanya sekitar 10 meter sehingga sangat mengganggu pengguna transportasi sungai.

Kebakaran Lahan Gambut
Makin parahnya kabut asap ini dipastikan akibat kian maraknya kebakaran lahan di Sampit dan sekitarnya. Seperti di ruas jalan Sampit-Kotabesi, terlihat jelas sejumlah lahan gambut yang bekas terbakar.

Kebakaran lahan gambut cukup sulit padam sepenuhnya karena terkadang api di permukaan sudah terlihat padam. Namun, di bagian dalam tanah masih terbakar sehingga terus menimbulkan asap hingga berhari-hari.

Bupati Kotim H Supian Hadi meminta masyarakat mencegah kebakaran lahan dan asap. Jika ingin membakar lahan, harus memenuhi beberapa syarat yang telah ditetapkan dalam aturan yang  berlaku.

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
http://groups.yahoo.com/group/batavia-news
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup 
--------------
.

__,_._,___

No comments:

Post a Comment