Friday, December 20, 2013

[media-jabar] [Laporan Penelitian] Seksualitas dan Perempuan dalam Pandangan KPI

 

Seksualitas dan Perempuan dalam Pandangan KPI
 
Dalam upaya penguatan regulasi penyiaran yang sensitif terhadap diskriminasi dan sub-ordinasi terhadap perempuan, Remotivi bekerjasama dengan Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap perempuan (Komnas Perempuan) melakukan penelitian mengenai paradigma KPI dalam penerapan sanksi terhadap isu perempuan dan seksualitas.
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui cara pandang Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) mengenai seksualitas perempuan. Apakah keputusan-keputusan KPI dibuat untuk melindungi perempuan, atau malah membatasi seksualitas perempuan atas dasar moralitas. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode analisis isi atas seluruh sanksi administratif yang dikeluarkan KPI sepanjang 2012. Analisis isi juga dilakukan untuk seluruh imbauan, peringatan, dan surat undangan yang diterbitkan KPI. Karenanya, poin-poin dalam P3SPS soal pembatasan dan pelarangan seksualitas menjadi acuan dalam analisis isi ini.
Hasil penelitian menunjukkan beberapa hal:
  • KPI menempatkan perhatian yang amat besar pada seksualitas di layar kaca. Dari 110 sanksi administratif yang diterbitkan KPI, 70 di antaranya mempersoalkan seksualitas. Artinya, tema seksualitas menempati porsi lebih dari 60% dari seluruh sanksi administratif KPI. Dari seluruh sanksi administratif yang ada, pelanggaran atas pasal pembatasan/pelarangan seksualitas muncul sebanyak 78 kali. Jumlah pelanggaran atas pasal seksualitas memang lebih banyak daripada jumlah sanksi soal seksualitas, yang berarti satu sanksi bisa memuat lebih dari satu pelanggaran.
Baca selengkapnya >>> remotivi.or.id

--
REMOTIVI
"Hidupkan Televisimu, Hidupkan Pikiranmu"
www.remotivi.or.idTwitter | Facebook


Remotivi adalah sebuah inisiatif warga untuk kerja pemantauan tayangan televisi di Indonesia. Cakupan kerjanya turut meliputi aktivitas pendidikan melek media dan advokasi yang bertujuan (1) mengembangkan tingkat kemelekmediaan masyarakat, (2) menumbuhkan, mengelola, dan merawat sikap kritis masyarakat terhadap televisi, dan (3) mendorong profesionalisme pekerja televisi untuk menghasilkan tayangan yang bermutu, sehat, dan mendidik.

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
.

__,_._,___

No comments:

Post a Comment