Wednesday, April 10, 2013

[batavia-news] Pengentasan Kemiskinan Jadi Taruhan

 

 
 
Pengentasan Kemiskinan Jadi Taruhan
Faisal Rachman | Selasa, 09 April 2013 - 13:22:36 WIB
: 75
 


(dok/antara)
Tidak tercapainya target pertumbuhan ekonomi karena pertumbuhan ekonomi 2013 yang pesimistis.

JAKARTA – Menyerah bisa mencapai pertumbuhan ekonomi sesuai target, pemerintah memilih fokus menjaga target kemiskinan dan pengangguran. Dengan pertumbuhan ekonomi yang diprediksi bakal lebih rendah, pemerintah tidak ingin laju pengentasan kemiskinan dan pengangguran jadi melambat.
 
Sayangnya, pemerintah tak mau merinci strategi yang digunakan untuk mengentaskan kemsikinan dan pengangguran lebih cepat tatkala pertumbuhan ekonomi melandai. Tak ada juga alokasi dana yang diperbesar siginifikan untuk mengentaskan kemiskinan.

"Kami memahami kondisi tekanan fiskal harus terjadi, kita lebih memprioritaskan pengentasan kemiskinan dan pengangguran daripada pertumbuhan ekonomi. Jadi, secara umum pertumbuhan ekonomi seperti yang dicanangkan di Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) sebesar 7-7,7 persen kita tidak bisa capai karena krisis dunia," ujar Menteri Keuangan Agus Martowardojo di Jakarta, Senin (8/4).

Menurutnya, pemerintah sangat berorientasi kepada pencapaian target-target yang telah dicanangkan di RPJMN. Namun, dengan adanya tekanan fiskal seperti biaya subsidi besar dan jauh di atas yang dianggarkan maka akan berdampak kepada angka kemiskinan.

Tidak tercapainya target pertumbuhan ekonomi dalam RPJMN ini kata Agus tak terlepas dari pertumbuhan ekonomi 2013 yang pesimistis tercapai dengan mempertimbangkan krisis ekonomi dunia yang belum mengalami pemulihan. "Pertumbuhan ekonomi dunia diperkirakan akan ada di 3,5 persen. Kami meyakini pertumbuhan ekonomi dunia di bawah 4 persen menunjukkan secara umum dunia masih krisis," tuturnya.

Hanya saja, kendati pertumbuhan ekonomi di 2013 pesimistis untuk mencapai target, di 2014 nanti akan ada pendorong dari konsumsi partai politik dengan adanya pemilihan umum (pemilu) yang digelar lima tahunan. "Pemilu akan menjadi satu pendukung bagi pertumbuhan ekonomi, jadi ini semua sudah diperhitungkan," ucapnya.

Tak Merata

Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Helmy Faishal Zaini mengatakan, pertumbuhan ekonomi semakin meningkat dan berdampak pada penurunan tingkat kemiskinan maupun tingkat pengangguran. Namun, dia menyayangkan ditekannya angka kemiskinan dan pengangguran tidak diikuti pemerataan pendapatan yang ditunjukkan oleh indeks gini yang semakin meningkat (kesenjangan semakin meningkat).
 
"Harusnya dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi disparitas antarwilayah turun, tapi yang terjadi saat ini semakin senjang. Ini berarti pertumbuhan ekonomi yang berkualitas yang disampaikan presiden urgensi dalam konteks perencanaan ke depan agar lebih cepat," ujarnya.

Dilihat dari struktur ekonomi di daerah tertinggal, sektor pertanian memegang peranan penting. Jumlah penduduk miskin (2011) yang bekerja di bidang pertanian sebesar 56,62 persen, sedangkan pada 2012 sebesar 55,51 persen.
 
Ia mengatakan estimasi capaian peningkatan pertumbuhan ekonomi untuk 183 kabupaten tahun 2014 adalah 6,32 persen, dan pertumbuhan rata-ratanya hanya 0,1 persen. Untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi tahun 2014 bagi daerah sebesar 7,1 persen maka diperlukan waktu 12 tahun.

Capaian pengurangan persentase penduduk miskin di 183 kabupaten tertinggal tahun 2014 sebesar 16,64 persen, penurunan rata-ratanya hanya 103 persen. Untuk mencapai sasaran 14,2 persen pada 2014 diperlukan waktu tujuh tahun.

Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Armida S Alisyahbana mengatakan, meski target pertumbuhan ekonomi pada tahun depan tidak diproyeksikan terlalu tinggi, pemerintah berkomitmen ingin mengurangi angka kemiskinan. Pertumbuhan ekonomi sekitar 6,4-6,9 persen dan kemiskinan akan ditekan di angka 10 persen.

Ia mengatakan total anggaran yang direncanakan pengentasan kemiskinan per kecamatan sebesar Rp 417,7 miliar yang tersebar pada 151 kecamatan. Alokasi untuk subsidi raskin Rp 23,1 miliar. "Kalau tahun lalu itu per kecamatan ada yang Rp 3 miliar, Rp 2 miliar, dan Rp 1 miliar, nah sekarang kita sama ratakan jadi Rp 3 miliar," serunya.

Program-program kemiskinan yang akan diperkuat untuk mengentaskan kemiskinan, menurutnya, yaitu keluarga harapan, beasiswa siswa miskin, dan PNPM. "Jadi, nanti jumlah kecamatannya kami detailkan lagi, mana benar-benar miskin, itu yang menjadi sasaran kami," kata Armida.

Sumber : Sinar Harapan
 

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
http://groups.yahoo.com/group/batavia-news
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup 
--------------
.

__,_._,___

No comments:

Post a Comment