Wednesday, January 29, 2014

[batavia-news] DPR, anak TK hingga preman

 

DPR = Dewan Penipu Rakyat!
 
 
Wednesday, 29 January 2014 23:58    PDF Print E-mail
DPR, anak TK hingga preman
Warta
WASPADA ONLINE

(WOL Photo)

JAKARTA – Bila almarhum Gus Dur pernah menyatakan anggota DPR layaknya anak-anak TK, sebutan itu tampaknya sudah lama tak 'kena'. Kini perlu sebutan lain untuk mewakili berbagai perilaku buruk yang ditunjukkan warga Senayan tersebut. Termasuk yang kini tengah menjadi wacana di media massa, yakni memeras BUMN untuk dana Tunjangan Hari Raya (THR).

Tentu saja itu perilaku aneh bin astaga. Bagaimana tidak, bila demi dana tambahan untuk berhura-hura di hari raya itu kalangan Senayan tega merendahkan diri laiknya buruh meminta THR kepada majikan. Bahkan lebih rendah lagi, karena dibanding buruh yang jelas haknya, sebagai wakil rakyat mereka bukanlah kacung mantan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas), Rudi Rubiandini, pihak yang dimintai.

join_facebookjoin_twitter

Permintaan ganjil itu terungkap setelah Rudi Rubiandini mengaku memberikan US$ 200 ribu kepada Komisi VII DPR RI. Rudi mengatakan hal itu saat bersaksi untuk Komisaris PT Kernel Oil Pte Ltd, Simon Gunawan Tanjaya, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, akhir tahun lalu. Rudi mengatakan ada permintaan THR dari anggota Komisi VII. Namun dia tidak menyebut secara gamblang siapa nama anggota Komisi VII yang meminta THR itu.

"Diserahkan melalui anggota DPR, Tri Yulianto," kata Rudi, belakangan. Guliran terakhir, kasus itu sempat membawa-bawa nama Dirut Pertamina, Karen Agustiawan, yang segera membantah bahwa perusahaannya turut memberi jatah THR kepada para politisi Senayan. Nama Karen muncul dalam komunikasi dirinya dengan Rudi yang disadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dalam pembicaraan itu, terungkap ucapan yang diduga sebagai bentuk permintaan THR dari anggota Komisi VII DPR.

"Saya pastikan tidak ada (pemberian THR) itu. Ibu sudah sering diancam untuk dipecat, tapi dia tidak pernah melayani permintaan itu," kata pengacara Karen, Rudi Alfonso, di Gedung KPK, Senin, 27 Januari lalu.

Tentu saja warga Senayan segera berebutan membantah. "Saya kaget kalau Komisi VII DPR RI dituding minta THR. Saya sendiri nggak pernah terima THR dari Rudi," ujar anggota Komisi VII dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Dewi Aryani, sengit. Dewi meminta KPK segera membongkar kasus permintaan uang THR tersebut. "Itu pasti serangan politik," kata dia.

Rekan satu komisi Dewi dari Fraksi Partai Golkar (FPG), Satya Widya Yudha, bersikap sama. "Mohon konfirmasi langsung ke Pak Tri," katanya, merujuk TriYulianto. Baiklah, meski mustahil asap membumbung tanpa adanya api.

Meski dari seorang filsuf Jerman, Carl Schmitt, kita mengerti bahwa politik --das politische, adalah sebuah arena kekuasaan, sengketa, dan antagonisme, tentu saja common sense kita berharap para wakil rakyat justru bukanlah para antagonis itu. Sebagai pemilih kita berharap, merekalah para protagonis yang mewakili kebenaran, berhadapan dengan segala kepentingan, intrik, kong kalikong.

Sementara yang dilihat publik hari ini justru paradoks tersebut. Pelan namun pasti, sejak menginjak Senayan, serta merta itu pula para wakil rakyat bermimikri menjadi peran-peran penjahat (antagonis), yang tercerabut dari kepentingan publik. Ibarat berubah jadi bunglon, warna mereka tak lagi bisa dikenali para pemilihnya.

Lalu pemilih hanya bisa berkata,"Ternyata.." manakala membaca berita media betapa figur-figur yang mereka pilih itu hanya para politisi pelanjut politik p ('p' kecil). Politik, yang melihat ruang politik semata urusan mengejar nafsu, guna membuncitkan kantong 'p' di bawah dada: perut.

Kalangan politisi pelanjut politik-p ini mungkin saja seorang saleh. Namun mereka miskin kesalehan sosial. Yang diingatnya dari film hanyalah kalimat suci Gordon Gecko, tokoh yang diperankan Michael Douglas dalam Wallstreet. "Rakus itu bagus."

Bukan politik dalam P ('P' besar), yang merupakan rangkuman kontinyu dari laku militan, yang dipenuhi idealisme untuk membawa sebesar-besar kemaslahatan sesama, yang membebaskan manusia ke kehidupan yang paripurna.

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
http://groups.yahoo.com/group/batavia-news
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup 
--------------
.

__,_._,___

No comments:

Post a Comment