WASPADA ONLINE
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan sore ini merosot seiring melemahnya kembali Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir perdagangan.
Nilai tukar rupiah terhadap USD berdasarkan data Bloomberg ditutup di level Rp12.238 per USD. Posisi ini merosot 57 poin dari posisi penutupan akhir pekan lalu di level Rp12.181 per USD.
Masih berdasarkan data Bloomberg, rupiah pagi tadi dibuka pada level Rp12.180 per USD. Adapun, posisi rupiah terkuat hari ini di level Rp12.180 per USD, sedangkan terlemah di level Rp12.263 per USD. Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada hari ini berada di level Rp12.198 per USD atau terdepresiasi 21 poin dibanding penutupan Jumat (24/1/2014) di level Rp12.177 per USD.
Data yahoofinance juga mencatat mata uang domestik sore ini di level Rp12.238 per USD, dengan kisaran harian Rp12.180-12.255 per USD. Posisi ini melemah 65 poin dibanding penutupan kemarin di level Rp12.173 per USD.
Head of Research & Analysis BNI Nurul Eti Nurbaeti mengatakan, laju rupiah tertekan sentimen global terkait kekhawatiran terhadap kondisi di negara berkembang (emerging market) dan kurang baiknya kondisi di China serta potensi pengurangan stimulus the Fed pada pertemuan 29-30 Januari 2014 mendatang.
"IHSG yang melemah turut menambah tekanan terhadap pergerakan nilai tukar rupiah," kata dia, Senin (27/1/2014).
Adapun, IHSG berakhir merosot 114,56 poin atau 2,58 persen ke level 4.322,78. Pelemahan tersebut tertekan aksi jual asing yang meningkat menjelang akhir perdagangan. Nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp4,96 triliun dengan 4,61 miliar saham diperdagangkan dan transaksi jual asing mencapai Rp976,17 miliar. Tercatat sebanyak 52 saham naik, 263 saham melemah dan 58 saham stagnan. |
No comments:
Post a Comment