Saturday, February 1, 2014

[batavia-news] Ibu Kota kian Melelahkan

 

 

Ibu Kota kian Melelahkan

Kamis, 30 Januari 2014 Penulis: Syarief Oebaidillah/Tim/X-8
WARGA Jakarta dan sekitarnya lagi-lagi harus menanggung derita akibat banjir kembali menyambangi Ibu Kota, kemarin. Tak cuma memaksa ribuan orang kembali mengungsi, kemacetan luar biasa parah terjadi lantaran sejumlah ruas jalan terendam.

Jalan-jalan utama berubah menjadi tempat parkir. Selain jalan-jalan biasa, jalan tol yang semestinya menjanjikan kelancaran juga dilanda kemacetan masif. Waktu tempuh yang ha rus dilakoni pengendara pun menjadi berkali-kali lipat ketimbang hari-hari biasa.

Sumpah serapah meluncur dari mulut mereka yang disiksa kemacetan. Mereka kesal dan marah kenapa persoalan serupa terus terulang seakan tanpa penyelesaian. Riri, misalnya, harus menghabiskan waktu 6 jam dari Cibubur, Jakarta Timur, ke Kedoya, Jakarta Barat.

Ia berjam-jam terjebak kemacetan di tol dalam kota. ''Bayangkan. Saya berangkat pukul 07.00 WIB dan baru sampai pukul 13.00. Semacet-macetnya paling perlu 2 jam ke kantor, tapi ini sampai 6 jam. Gilaa...,'' cetus karyawati swasta itu.

''Enggak biasanya seperti ini. Ini sudah enggak bener,'' timpal Akung, sopir truk yang dihadang macet sejak pintu Tol Bekasi Timur.

Jalan-jalan nontol juga memamer kan kemacetan. Shinta, PNS yang berkantor di bilangan Monas, Jakarta Pusat, mengaku perlu 3 jam lebih dari Ragunan ke perempatan Kuningan, Jakarta Selatan.

Mendikbud M Nuh bahkan memilih turun dan berjalan kaki menuju kantornya di Senayan karena mobil dinasnya terperangkap kemacetan di Jl Jenderal Sudirman. ''Hari ini Jakarta macetnya luar biasa,'' ucapnya.

Kemacetan parah terjadi pula di Jl Daan Mogot, Jakarta Barat. Pegawai Kementerian Pertanian, Sereida, yang naik angkutan umum pun memilih kembali pulang dengan berjalan kaki sejauh 4 km karena hingga pukul 09.00 masih terjebak di jalan. ''Mendingan enggak ngantor lah. Percuma ke mana saja enggak bisa.'' Tak cuma lelah secara fisik, kemacetan akibat banjir kemarin juga membuat warga Ibu Kota didera kelelahan psikis.

''Stres saya. Enggak tahu sampai kapan masalah seperti ini bisa diatasi,'' cetus Sereida.

Menurut psikolog sosial Kasandra Putranto, karut-marut persoalan Jakarta, terutama banjir dan kemacetan, akan berdampak terhadap kondisi psikologis warga. Tingkat stres yang tinggi bisa memengaruhi emosional mereka.

''Anak-anak yang lahir dari orangtua yang stres juga tidak bagus. Belum lagi dampak dari polusi dan lingkungan yang tak sehat,'' jelas Kasandra.

Ia mendesak pemerintah secepatnya mengatasi persoalan itu agar Ibu Kota lebih layak huni.

Masih mengancam

Tingkat kelelahan warga Jakarta dan sekitarnya pun berpotensi kian parah lantaran banjir masih mengancam. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hujan lebat berpotensi mengguyur Jabodetabek hingga besok.

Kondisi tersebut diperparah dengan pasang air laut yang sedang mencapai puncaknya sampai besok. â€Å"Intensitas hujan yang tinggi memungkinkan ter jadinya banjir di Jakarta. Apalagi pesisir utara Jakarta sedang mengalami periode pasang air laut maksimum sehingga bisa menghambat aliran air dari hulu ke hilir,â€Å" ujar Kepala Subdit Informasi Meteorologi BMKG Hari Tirto Djatmiko.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta Bambang Musyawardana mengatakan pihaknya kembali bersiaga menghadapi banjir dengan kembali membuka posko-posko pengungsian. Tim evakuasi pun bersiaga.

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
http://groups.yahoo.com/group/batavia-news
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup 
--------------
.

__,_._,___

No comments:

Post a Comment