Friday, January 31, 2014

[batavia-news] Kebutuhan Dasar Rakyat Meningkat 40%

 

res :  Mungkinkah peningkatan kebutuhan 40% dipenuhi?
 
 

Kebutuhan Dasar Rakyat Meningkat 40%

Kamis, 30 Januari 2014 Penulis: Akhmad Mustain/*/Tlc/X-4
PENDUDUK Indonesia pada 2035 diproyeksikan meningkat 28,6% dari 237,6 juta jiwa pada 2010 menjadi 305,6 juta.

Konsekuensinya kebutuhan dasar rakyat, di antaranya pangan, air, dan energi, diprediksi akan meningkat mencapai sekitar 40%.

Karena itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan negara harus menyediakan kebutuhan dasar tersebut lebih dari jumlah pertumbuhan.

Presiden mengatakan itu pada peluncuran buku Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035 di Istana Negara, Jakarta, kemarin. Buku tersebut disusun Bappenas, BKKBN, UNFPA, dan BPS.

''Meski kenaikannya hanya sekitar 60-an juta jiwa, tidak berarti kebutuhan pangan dan energi juga hanya sekitar 27% karena ada pergeseran dari penduduk menengah ke bawah menjadi penduduk golongan menengah yang memiliki kebutuhan lebih besar lagi,'' katanya.

Presiden berpendapat kenaikan jumlah penduduk hen daknya tidak menjadi ma salah, tetapi dijadikan sebagai aset negara. ''Kita ingin penduduk besar menjadi kekuatan bukan kelemahan. Negara kita dengan penduduk besar mestinya berkah, bukan musibah,'' tegasnya.

Menurut kepala negara, sampai saat ini belum ada studi yang menyebutkan jumlah penduduk Indonesia yang ideal dengan luas wilayah da ratan mencapai 2 juta kilometer persegi dan luas lautan 6 juta meter persegi. Namun demikian, tetap diperlukan pengendalian laju pertumbuhan penduduk.

Di tempat yang sama, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana menyatakan bahwa Indonesia mengalami keuntungan demografi sejak 2012. Namun, katanya, akan terjadi peningkatan penduduk lanjut usia (lansia) pada 2035 yang juga diiringi dengan peningkatan angka harapan hidup penduduk Indonesia.

Menurut Armida, harapan hidup penduduk Indonesia (laki-laki dan perempuan) naik dari 70,1 tahun pada periode 2010-2015 menjadi 72,2 tahun pada periode 20302035. ''Lansia terus meningkat dari 7,6% pada 2010 menjadi 15,8% pada 2035.''

Kegagalan KB


Ekonom Indef Ahmad Erani Yustika mengatakan tidak mudah memenuhi kebutuhan dasar jumlah penduduk sebesar itu. ''Isu pertambahan jumlah penduduk ini ialah kecukupan pangan, tersedianya lahan perumahan, dan suplai energi yang cukup,'' ujarnya ketika dimintai pendapat.

Ia khawatir jumlah penduduk yang besar itu akan memunculkan berbagai persoalan, misalnya konflik kelang kaan pangan, air, dan konflik perebutan lahan. Untuk menghadapi hal tersebut, pemerintah dan negara mulai saat ini harus bersiap diri.

Pada kesempatan terpisah Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Fasli Jalal menyatakan proyeksi jumlah penduduk tersebut semakin membuktikan program keluarga berencana (KB) gagal.

''Kita gagal menurunkan laju pertumbuhan penduduk. Bukannya menurun, re ratanya malah menaik,'' ujarnya.

Menurut Fasli, kegagalan itu akibat banyaknya hambatan, misalnya minat masyarakat untuk ber-KB menurun dan minimnya dukungan daerah.

 

 

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
http://groups.yahoo.com/group/batavia-news
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup 
--------------
.

__,_._,___

No comments:

Post a Comment