Fadli: Ironis, Nelayan Miskin di Negeri Maritim
Jakarta, GATRAnews - Nelayan masih jauh dari sejahtera di Hari Nelayan Nasional, yang diperingati Sabtu kemarin (6/4). Ini sebuah ironi negeri maritim yang belum dimaksimalkan pemerintah.
"Banyak nelayan kita yang hidup tak sejahtera. Dari total keseluruhan penduduk miskin nasional, kurang lebih 25 persen merupakan nelayan," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, di Jakarta, Minggu (7/4).
Menurutnya, kebanyakan dari mereka adalah nelayan tradisional yang ketika berlayar harus berutang modal pada tengkulak, dan ketika menjual hasilnya pun harus pada tengkulak yang sama.
Menurutnya, sebagai negara kepulauan yang memiliki wilayah lautan 5,8 juta kilometer persegi, Nusantara semestinya mampu memberikan kemakmuran lebih pada para nelayannya di hari jadinya tahun ini.
Namun, ungkap Fadli, saat ini yang terjadi justru sebaliknya. Negeri maritim ini mengalami ironi. Banyak nelayan kita yang hidup tak sejahtera. Hal ini terjadi karena lemahnya upaya pemerintah dalam melindungi para nelayannya, terutama nelayan tradisional. Mereka tak mampu bersaing dengan para nelayan besar dan nelayan asing.
Menurutnya, ironi negeri maritim ini bisa pula dilihat dari upaya negara yang masih minim dalam meningkatkan produksi sumber daya laut Indonesia. Buktinya, untuk ikan saja kita masih impor 281 ribu ton. Di mana semestinya, 40 produk asal ikan impor merupakan komoditas ikan yang dapat ditangkap dan dibudidayakan di Indonesia. Impor inilah yang menyebabkan ekonomi nelayan kian terpuruk.
Selain itu, sektor kelautan Indonesia juga masih minim kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Dibanding Jepang dan China yang luas lautnya setengah dari Indonesia, kedua negara ini mampu memberi kontribusi 35% dari sektor kelautan terhadap PDB. Sementara Indonesia, kurang dari 30%. Padahal potensi pendapatan negara yang bisa diperoleh dari kelautan bisa mencapai enam kali lipat nilai APBN Indonesia.
"Fakta ini, menunjukan upaya pemerintah masih minim menggunakan kekayaan laut untuk kemakmuran rakyat. Sebuah ironi di negara bahari. Semoga hari nelayan nasional ini, bisa menggerakkan pemerintah agar lebih perhatian pada pembangunan sektor kelautan dan para nelayan kita," harap Fadli. (IS)
Reply via web post | Reply to sender | Reply to group | Start a New Topic | Messages in this topic (1) |
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup
--------------
No comments:
Post a Comment