Kedubes Arab Saudi Didemo
JAKARTA, (PRLM).- Pemerintah Arab Saudi dinilai berlaku tidak adil terhadap tenaga kerja Indonesia. Sejak 4 November 2013 atau sehari setelah batas akhir masa amnesti, pemerintah negara itu melancarkan razia terhadap para TKI yang tidak berdokumen dan akan segera mendeportasi.
"Mereka mengusir TKI dari rumah-rumah majikan karena dianggap ilegal. Tapi majikan yang mempekerjakan TKI yang katanya ilegal tidak tersentuh hukum," kata Anis Hidayah, Direktur Eksekutif Migrant Care, saat melakukan aksi demo di Kedutaan Besar Arab Saudi, Jalan MT Haryono, Jakarta, Jumat (8/11/2013).
Demo dilakukan puluhan orang berasal dari berbagai elemen yang tergabung dalam jaringan solidaritas peduli TKI Arab Saudi. Mereka membentangkan spanduk bertuliskan 'Stop Kekerasan' dan 'Save TKI, Save Indonesia'. Mereka juga menuntut pemerintah Indonesia untuk melakukan tindakan penyelamatan.
Anis menyerukan agar pemerintah Arab Saudi jangan semena-mena dan harus manusiawi dalam memperlakukan para buruh migran tidak berdokumen yang saat ini dipenjara imigrasi Arab.
Diungkapkan, para TKI yang terjaring razia langsung dibawa ke camp imigran dan diperlakukan tidak manusiawi dengan ketersediaan makan dan minum yang minim. Akibatnya, seorang TKI meninggal dunia.
"Hari pertama mereka tidak diberi makanan atau minuman. Akibatnya satu TKI meninggal. Mereka tidur di lantai. Semalam juga ada seorang wanita melahirkan di camp," kata Anis yang menyesalkan lambannya pemerintah Indonesia menangani masalah TKI di Arab Saudi ini.
Menurut Anis, dengan situasi di Arab Saudi, pemerintah seharusnya melindungi para TKI yang tidak dapat memperbaharui dokumen tersebut. "Saya kira pemerintah kita harus tanggap darurat dan melakukan diplomasi dengan Arab Saudi untuk melindungi TKI kita yang tidak dapat memperbaharui dokumen," ujarnya.
Dikatakan, para TKI yang terancam dideportasi ini bukan tidak ingin memperbarui dokumen keimigrasian sebelum jatuh tempo masa amnesti. Mereka gagal memperbarui dokumen karena Arab Saudi hanya memberi waktu satu hari setiap minggunya yakni Kamis untuk kepengurusan dokumen imigrasi.
Sebelumnya, Dirjen Binapenta Reyna Usman menduga, minimnya penyelesaian TKI ilegal di Arab Saudi, akibat masih banyaknya TKI ilegal yang masih ingin bekerja, namun belum mempunyai majikan dan kurangnya tenaga konsulat untuk membantu pengurusan dokumen. Selain itu, majikan belum mau meningkatkan status TKI menjadi legal karena prosesnya sangat rumit dan mahal.
"Kita akan terus berkoordinasi secara internal dengan pemerintah Arab Saudi secara terus menerus agar TKI yang sudah berkerja dengan majikan agar segera melengkapi dokumennya dan dapat memperbaiki Status ketenagakerjaannnya untuk bekerja secara legal dan sah di Arab Saudi," kata Reyna. (A-78/A_88)***
Reply via web post | Reply to sender | Reply to group | Start a New Topic | Messages in this topic (1) |
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup
--------------
No comments:
Post a Comment