Thursday, November 7, 2013

[batavia-news] Isu Keamanan Ekonomi Jadi Kekuatan Kamnas

 

 

TB Hasanuddin

Isu Keamanan Ekonomi Jadi Kekuatan Kamnas
Kamis, 7 November 2013 | 18:05

Wakil Ketua Komisi I  DPR RI, TB Hasanuddin (tengah) dalam peluncuran bukunya  berjudul Wakil Ketua Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin (tengah) dalam peluncuran bukunya berjudul "Arsitektur Keamanan Nasional" bersama pengamat LIPI, Jaleswari Pramowardhani dan pengamat militer dari Imparsial Al-Araf di Jakarta, Kamis,(7/11). [Istimewa]

[JAKARTA]  Kekuatan ekonomi bisa menjadi salah satu senjata keamanan nasional yang cukup ampuh.  

Dalam kondisi ekonomi dunia yang belum pulih dari gejolak krisis keuangan, terutama  yang masih terjadi di sebagian wilayah Eropa, maka isu economic security menjadi penting.   

Hal itu dikatakan Wakil Ketua Komisi I  DPR RI, TB Hasanuddin dalam peluncuran bukunya  berjudul "Arsitektur Keamanan Nasional" bersama pengamat LIPI, Jaleswari Pramowardhani  dan pengamat militer dari Imparsial Al-Araf di Jakarta, Kamis,(7/11).  

"Konsep keamanan nasional yang sekarang ini sudah kuno, bahkan konsep ini milik zaman Kerajaan Brawijaya," katanya.  

Dalam bukunya, TB Hasanuddin menyitir konsep human security atau keamanan manusia  yang digunakan UNDP, di antaranya keamanan ekonomi, pangan, kesehatan, lingkungan, individu, komunitas dan politik.  

"Konsep human security yang dikenalkan UNDP ini, walau bagaimana pun bukan tanpa kritik. Hal ini yang dilakukan pemerintah Kanada," katanya.  

Menurut Hasanuddin, economic security merupakan situasi dimana seseorang memiliki sumber pendapatan keuangan yang stabil, yang memungkinkan untuk terpeliharanya standar pemenuhan kehidupan dalam waktu dekat.   

Mantan Sekmil era Presiden Megawati Soekarnoputri itu mengaku sangat kecewa dengan konsep keamanan nasional yang masih dipakai oleh negara untuk menjaga NKRI ini.  

"Saya ini sudah judeg (kesal), memberikan masukan soal Keamanan Nasional. Mentang-mentang kita oposisi, jadi malah dibilang kita tak paham," ungkapnya.  

Yang lebih mengecewakan, katanya lagi, Indonesia belum memiliki konsep dan sistem keamanan nasional yang mantap dan terintegrasi.  

"Saat ini, problem keamanan nasional masih menjadi momok persoalan sejak presiden pertama, hingga kepemimpinan Presiden SBY. Program leadership nasional menjadi trigger utama dalam persoalan absennya konsep dan sistem keamanan nasional," imbuhnya.   

Sementara itu, pengamat militer LIPI, Jaleswari Pramowardhani mengaku Arsitektur Keamanan Nasional yang ditawarkan Tb Hasanuddin merupakan paradigma baru dalam memandang keamanan nasional.  

"Konsep ini memiliki artian yang begitu luas dalam memandang faktor keamanan," ungkapnya.  

Jaleswari tak membantah pemerintah masih terpaku pada konsep-konsep lama soal NKRI, termasuk slogan NKRI harga mati.  

"Masalahnya batasan wilayah negara itu,  juga makin kabur. Sehingga perangkat keamanan juga menjadi makin rumit," ungkapnya.  

Lihat saja, katanya, AS sendiri sedang pontang-panting mempertahankan konsep keamanan nasionalnya.

"Bagaimana tidak, beberapa negara seperti Brasil, Meksiko, dan lain-lainnya menggugat soal penyadapan," imbuhnya. [L-8]

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
http://groups.yahoo.com/group/batavia-news
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup 
--------------
.

__,_._,___

No comments:

Post a Comment