Menkes: Angka Kematian Ibu di Indonesia, Mari Turunkan Segera
Kini akses layanan kesehatan ibu sudah semakin membaik.
VIVAnews - Jika ingin panjang usia, atur makanan kendalikan selera Angka Kematian ibu di Indonesia, mari kita turunkan segera.
Demikian penggalan pantun yang diucapkan Menteri Kesehatan RI, dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH, saat meluncurkan Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu (RAN PPAKI) tahun 2013-2015, di Kantor Kementerian Kesehatan RI di Jakarta, Kamis 26 September 2013.
Pada kesempatan yang sama, juga dilakukan peluncuran Rencana Aksi Nasional Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak (RAN PPIA) tahun tahun 2013-2017, dan Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan.
"Akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan ibu, sudah semakin membaik," ujar Menteri Kesehatan RI, dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH.
Mengutip hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI), menunjukkan bahwa, pertama, persentase ibu hamil yang memeriksakan kehamilan ke tenaga kesehatan meningkat dari 92 persen (2002) menjadi 96 persen (2012), kedua, persentase ibu yang bersalin dengan bantuan tenaga kesehatan meningkat dari 66 persen (2002) menjadi 83 persen (2012) dan ketiga, persentase ibu yang bersalin di fasilitas kesehatan meningkat dari 40 persen (2002) menjadi 63 persen (2012).
Pemerintah selalu berupaya untuk meningkatkan akses masyarakat pada pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas, dengan cara :
1. Mengusahakan tenaga kesehatan dalam jumlah yang memadai dengan kualitas yang sebaik-baiknya terutama bidan
2. Menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan yang terbaik sesuai dengan standar terutama penyediaan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) dan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) selama 24 jam dalam 7 hari yang dikenal dengan sebutan PONED 24/7 dan PONEK 24/7
3. Memobilisasi seluruh lapisan masyarakat, utamanya untuk pelaksanaan Program Perencanaan Persalinan dengan Pencegahan Komplikasi (P4K). Untuk tahap pertama implementasi, telah ditetapkan 9 provinsi dengan penduduk terbanyak yaitu Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan, yang akan diikuti oleh provinsi lainnya.
"Saya meminta segenap jajaran pemerintah baik di tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota bersama seluruh lapisan masyarakat di Tanah Air untuk bekerja keras, bekerja cerdas, dan melaksanakan dengan sungguh-sungguh Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu 2013-2015, agar angka kematian ibu dapat segera kita turunkan menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup pada 2015", tandas Menkes.
Dalam rangka memfokuskan percepatan pencapaian target MDG 5 yaitu meningkatkan kesehatan ibu, dibutuhkan upaya-upaya yang efektif dan efisien serta konsisten dari seluruh pemangku kepentingan untuk ikut bersama-sama berupaya dalam mempercepat penurunan angka kematian ibu (AKI).
Untuk itu, Kementerian Kesehatan RI menyusun Rencana Aksi Percepatan Penurunan AKI tahun 2013-2015, dengan tujuan menjabarkan visi, misi, dan program Presiden yang berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) tahun 2005-2025, menjadi panduan dan arahan dalam pelaksanaan pembangunan bidang kesehatan ibu dan neonatal di tingkat pusat, provinsi, kabupaten dan kota dan memfokuskan pada peningkatan sistem pelayanan kesehatan untuk menjamin tersedianya akses terhadap pelayanan kebidanan dan bayi baru lahir yang berkualitas. (Webtorial)
Reply via web post | Reply to sender | Reply to group | Start a New Topic | Messages in this topic (1) |
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup
--------------
No comments:
Post a Comment