Friday, November 29, 2013

[batavia-news] Penembak Tak Dikenal Muncul Lagi di Papua

 

res : Penembak tak dikenal menuntut gaji dan tunjangan pengawalan Freeport dinaikan, demikian ritual tahunannya.
 
 
 
Penembak Tak Dikenal Muncul Lagi di Papua
Odeodata H Julia | Jumat, 29 November 2013 - 12:40 WIB
: 105

Kapolri Jenderal Sutarman menegaskan tidak ada toleransi terhadap para pengganggu NKRI.

JAYAPURA – Kelompok tak dikenal kembali beraksi di Kabupaten Puncak Jaya, Papua. Seorang sopir lajuran bernama David (39) tewas ditembak sekelompok orang tak dikenal (OTK) di kampung Kanggime Distrik Ilu Puncak Jaya, Kamis (28/11) sore. Korban tewas dengan luka tembak di bagian dada dan kedua kaki nyaris putus. Ia ditemukan di dalam mobilnya sekitar Pukul 16.30 WIT.

Kapendam XVII Cenderawasih Kolonel (Inf) Lismer Simanjuntak mengatakan, penembakan terjadi setelah lima jam sebelumnya juga terjadi penembakan terhadap anggota Koramil Ilu, Sertu Wandi Ahmad. Namun kata Lismer, belum diketahui apakah pelaku adalah kelompok yang sama yang melakukan penembakan terhadap Sertu Wandi Ahmad.

"Pukul 15.00 David dan Riko dengan menggunakan dua strada mobil akan ke Distrik Mulia mengantar barang yang tertinggal di Ilu. Pukul 15.30 WIT di Kampung Kanggime. Kedua mobil tersebut diadang sekelompok OTK. David turun dari mobil langsung ditembak. Kemudian dibakar beserta mobil strada," Lismer menerangkan di Jayapura.

Lismer mengakui, hingga pascaevakuasi belum dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Berdasarkan situasi keamanan dan cuaca kabut apalagi sudah hampir gelap sehingga diputuskan olah TKP akan dilaksanakan hari ini, Jumat (29/11).

Anggota TNI Tertembak

Sebelumnya pada hari yang sama Kamis, seorang anggota TNI juga ditembak orang tak dikenal di Distrik Illu Kabupaten Puncak Jaya, sekitar Pukul 10:00 WIT. Korban yang diketahui bernama Sertu Wandi Ahmad, kesehariannya bertugas di Komando Rayon Militer (Koramil) 1714/02 Illu, Puncak Jaya. Dia ditembak dari jarak dekat dan mengenai pipi sebelah kiri tembus bawah mata kiri.

Menurut Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel (Inf) Lismer Siantar membenarkan terjadinya peristiwa penembakan tersebut. Menurutnya, saat ini korban telah dievakuasi ke Jayapura dan sudah mendapat perawatan medis di RS TNI AD Marthen Indey.

"Kejadian bermula ketika korban Sertu Wandi ini beserta dua temannya, yakni Praka Dadang dan Kus Endri sebagai Babinsa melaksanakan tugasnya sebagai Babinsa. Wilayahnya tadi pasar itu di dekat pasar itu tiba-tiba ditembak orang tak dikenal," ujar Kapendam Lismer.

Ia menjelaskan, setelah kejadian langkah yang diambil adalah segera mengevakuasi korban dan melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian.

Sejauh ini, menurut Lismer, belum diketahui motif penembakan. "Untuk kejadian ini kami serahkan kepada pihak kepolisian guna melakukan penyelidikan dan penyidikan atas kasus ini," ia menerangkan.

Seperti diketahui sejak 2004 hingga kini, kasus penembakan di wilayah Puncak Jaya terus terjadi. Setidaknya puluhan orang tewas baik dari masyarakat sipil maupun aparat keamanan.

Kapolri di Papua   
Sebelum meninggalkan Jayapura, Kapolri Jenderal Sutarman menegaskan tidak ada toleransi dan pasti ditindak tegas terhadap para pengganggu Negara Kesatuan Republik Indonesia. "Kelompok atau anggota masyarakat yang berpikiran untuk memisahkan diri dari NKRI, pasti ditindak tegas karena Papua bagian dari Indonesia," Kapolri menegaskan kepada wartawan di Jayapura, kemarin.

Ia mengatakan, pemerintah saat ini menaruh perhatian yang besar kepada Papua sehingga dibentuklah Unit Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat (UP4B) guna mempercepat pembangunan infrastruktur dan lainnya.

Adanya perhatian tersebut, tidak ada lagi masyarakat atau kelompok yang ingin memisahkan diri dari NKRI.

Polisi juga akan menindak tegas kelompok yang ingin memisahkan diri. Polisi akan menindak mereka yang mengibarkan bendera selain merah putih.

Disinggung maraknya aksi demo yang berakhir rusuh, Kapolri mengatakan, polisi akan menindak tegas. Hal in karena aksi yang mereka lakukan sudah mengganggu masyarakat.

Ke depannya, dalam menyampaikan pendapatnya masyarakat tidak melakukan tidak anarkistis dengan merusak fasilitas umum.

Ondoafi Waena Ramses Ohee, mengharapkan tidak ada lagi tindakan kriminal yang berujung pembunuhan di Kota Jayapura, seperti yang terjadi saat demo KNPB pada Selasa lalu.

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
http://groups.yahoo.com/group/batavia-news
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup 
--------------
.

__,_._,___

No comments:

Post a Comment