Friday, February 7, 2014

[batavia-news] KSAD: Petakan Wilayah Rawan Konflik

 

 
 
JELANG PEMILU

KSAD: Petakan Wilayah Rawan Konflik


Jenderal TNI Budiman Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD)

Sabtu, 8 Februari 2014

JAKARTA (Suara Karya): Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Budiman menginstruksikan kepada komandan teritorial, baik komandan Kodim, komandan Korem, maupun panglima Kodam yang ada di seluruh Indonesia, untuk memetakan wilayah yang rawan terhadap konflik menjelang pelaksanaan Pemilu 2014.
"Saya minta Dandim, Danrem, dan Pangdam membuat prediksi keamanan di wilayahnya, sehingga tidak terjadi benturan saat pelaksanaan Pemilu 2014. Mereka harus bisa petakan di tiap wilayah kemungkinan yang akan 'chaos' atau ribut," kata KSAD usai menutup Apel Komandan Satuan (Dansat) 2014 di Jakarta, Jumat (7/2).Ia mengatakan, deteksi dini perlu dilakukan agar jauh-jauh hari pemetaan wilayah rawan tersebut segera bisa diatasi, sehingga tidak menggangu jalannya pemilihan umum baik Pemilihan Legislatif maupun Pemilihan Presiden-Wakil Presiden 2014.
"Jadi, kita akan berupaya masuk ke daerah (rawan) tersebut untuk meredam pihak-pihak yang akan emosi, itu langkah awal kita. Kalau mereka hebat, maka kita akan tahu sebelumnya dan bisa meredamnya," ujar KSAD seraya menyebutkan yang bisa melakukan itu adalah dari Babinsa, Danramil hingga Intelijen.
Namun, lanjut KSAD apabila sudah dilakukan upaya intelijen dan masih terjadi chaos, maka akan dilakukan pencegahan secara persuasif dengan cara komunikasi pembinaan hingga komunikasi sosial."Kalau masih juga chaos, maka kita siap dengan pasukan yang ada, tapi dalam aturam yang ditentukan sesuai aturan berlaku," ujar jenderal TNI bintang empat ini.
Dalam kesempatan itu, Jenderal Budiman kembali menegaskan bahwa TNI AD akan senantisa bersikap netral dalam perhelatan pemilihan umum 2014 ini. "Kita jelas dan tegas harus netral. Kalau prajurit TNI AD tidak netral maka akan terkena sanksi hukuman sesuai aturan yang berlaku. Bila sampai pidana, maka bisa kita pecat. Jadi, percayalah pada kami," katanya.
Budiman menambahkan, TNI AD juga tidak segan-segan bertindak tegas kepada para perusuh dimanapun berada yang ingin mengacaukan jalannya Pemilu 2014. "Siapa yang membuat kekacauan keamanan walaupun kelompok bersenjata, maka akan berhadapan dengan TNI AD," katanya.
Terkait persiapan pasukan pengendalian antihuru hara (PHH), Budiman mengatakan TNI AD sudah menyiapkan pasukan di setiap tingkatan.Di kodim akan disiagakan satu satuan setingkat peleton (SST) atau sekitar 20 prajurit. Di tingkat korem sebanyak satu hingga dua satuan setingkat kompi (SSK) cadangan disiapkan. Sebanyak satu SKK setara dengan 100 prajurit. "Tergantung letak korem. Jika di kota besar makan disiapkan dua SSK," tutur Budiman.
Setingkat kodam, TNI AD menyiapkan satu batalyon cadangan. Dan untuk Kostrad, TNI AD menyiapkan tiga satuan setingkat batalyon (SSY) cadangan. Satu SYY diperkirakan berjumlah 1.000 prajurit.
Budiman juga mengatakan TNI AD sudah memetakan daerah rawan konflik selama pemilu. Meski tak menyebutkan tempat, Budiman mengatakan ciri-ciri daerah yang rawan konflik, yakni daerah yang banyak memiliki pendukung fanatik parpol.
PAPUA

Dalam kesempatan itu, KSAD menegaskan, bahwa tidak ada rencana untuk menambah pasukan di kawasan Papua, termasuk dalam pengamanan pemilihan umum di pulau tertimur ini.
Menurut dia, keamanan di Papua masih stabil. Kalau pun ada aksi yang mengusik rasa aman masyarakat hanya dilakukan oleh sekelompok kecil orang dengan tingkat gangguan yang skalanya tidak besar.
Sejauh ini, lanjut dia, aparat keamanan baik TNI maupun Polri masih mampu untuk mewujudkan rasa aman masyarakat. "TNI AD menjamin hak warga Papua untuk memperoleh rasa aman, sejahtera dan keadilan," tuturnya.
Oleh sebab itu, KSAD mengingatkan mereka yang masih hendak membuat gangguan keamanan agar tidak melanjutkan aksinya. "Mereka yang menamakan gerombolan pengacau keamanan akan berhadap dengan TNI AD. Dan TNI AD akan bersikap tegas terhadap siapapun yang hendak mengacaukan keamanan warga Papua," kata Budiman.
Penegasannya ini sekaligus menanggapi pendapat bahwa Papua adalah wilayah paling rawan penembakan. Dalam amanat singkatnya pada upacara penutupan Apel Dansat jajaran TNI AD, Jenderal TNI Budiman mengingatkan agar segenap anggota TNI AD memiliki integritas sebagai prajurit yang profesional dalam menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Hadir dalam upacara tersebut Wakasad Letjen TNI M Munir, Pangkostrad Letjen TNI Gatot Nurmantyo, Komandan Kodiklat TNI AD Mayjen TNI Lodewijk F Paulus, para asisten KSAD, para pangdam dan kabakpus jajaran TNI AD. (Feber S/Windrart

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
http://groups.yahoo.com/group/batavia-news
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup 
--------------
.

__,_._,___

No comments:

Post a Comment