SAMARINDA. Polemik terkait rencana pendirian hotel dan mal di samping Islamic Centre, Jalan Slamet Riyadi, Sungai Kunjang sepertinya terus bergulir. Tidak hanya warga setempat yang menyatakan penolakan dan meminta Pemkot untuk mencabut izin peruntukan yang telah diterbitkan akhir tahun lalu. Majelis Ulama Islam (MUI) Kota Samarinda juga menyatakan sikap yang sama.
"Kita minta Pemkot supaya meninjau kembali rencana pendirian hotel dan mal itu. Jangan sampai justru menimbulkan permasalahan baru di kemudian hari. Lebih baik diantisipasi. Daripada nanti terlanjur bermasalah," ujar Ketua MUI Kota Samarinda, KH Zaini Naim kepada Sapos, kemarin.
Kata dia, saat awal rencana pendirian, dirinya sempat diundang Pemkot untuk memberikan pandangan. Saat itu, tutur Zaini, ia menyatakan kurang setuju untuk didirikan hotel dan mal di komplek Islamic Centre. Menurutnya, Islamic Centre merupakan simbol dan ikon Kota Samarinda, bahkan Kaltim. Karena itu, harus dijaga bersama. "Jadi kalau ditanya soal sikap MUI, ya kami tetap konsisten seperti semula. Dari awal kami kurang setuju dengan rencana pendirian hotel dan mal di samping Islamic Centre. Meski diakui masalah perizinan memang menjadi wewenang Pemkot," tuturnya.
Menurut Zaini, pendirian hotel dan mal di samping Islamic Centre sangat rawan dan menimbulkan kekecewaan warga. Apalagi, itu berada persis satu komplek dengan lingkungan Islamic Centre.
"Kita kan belum tahu, mau didirikan hotel bintang berapa di situ? Kalau hotel berbintang, tentu sangat rawan. Karena kalau hotel berbintang kan bisa punya fasilitas THM (tempat hiburan malam, Red) dan miras (minuman keras, Red). Dan itu tidak bisa kita larang karena sesuai aturan," bebernya.Meski begitu, tegas Zaini, bukan berarti hotel tidak berbintang boleh berdiri di sana. Karena buktinya, banyak pula hotel di Samarinda yang belum terawasi secara baik. Bahkan ada pula yang melanggar aturan namun tidak juga ditindak.
"Lebih baik dimaksimalkan pengawasan yang sudah ada. Daripada bangun hotel yang baru, kemudian nanti malah menimbulkan masalah baru di kemudian hari," pungkas Zaini. (yes/nin)
|
No comments:
Post a Comment