Monday, November 11, 2013

[batavia-news] Membangkitkan Semangat Nasionalisme di Tanah Papua

 

 

Membangkitkan Semangat Nasionalisme di Tanah Papua

Artikel dimuat pada: Hari ini, 11 Nov 2013, 00:13:00 WIB

Oleh: Maruntung Sihombing, S.Pd. Pagi itu cuaca tidak bersahabat, walau kelihatan sudah terang benderang tapi hujan rintik-rintik turun membasahi tanah. Sepintas terbersit niat untuk mengurung diri di kamar dan tak melakukan aktivitas sebagaimana biasanya. Kondisi yang mengijinkan untuk bermalas-malasan membuat badan ini rasanya sulit untuk bangkit dari tempat tidur. Tapi entah kenapa, dalam hati kecilku, ada semacam pergumulan dan peperangan yang begitu berkecamuk, antara pergi dan tidak. Antara mengajar dan tidak. Sejenak aku merenung, membayangkan betapa anak Papua masih sangat membutuhkan pengajaran dari saya dan beberapa temanku. Mengingat juga kondisi anak-anak didikku yang belum sepunuhnya bisa membaca dan berhitung. Bahkan untuk membaca dan menulis saja masih terbata-bata. "Aku harus bangkit, aku harus pergi apapun kondisinya. Mereka pasti sedang menungguku" batinku dalam hati.

Semenjak tulisan ini saya tulis, kurang lebih satu bulan sudah kami mengabdi di tanah Papua. Itu berarti kondisi dan karakter siswa-siwa kami sedikit banyak sudah kami pahami. Walau tergolong sangat memprihatinkan, baik dari segi ilmu maupun pengetahuan, tapi semangat mereka untuk belajar itu yang selalu saya banggakan sampai sekarang. Mereka datang ke sekolah dengan baju dan buku seadanya. Paling ironisnya, sebagian mereka datang tanpa membawa apa-apa. Bahkan mengisi perutpun, mereka susah. Demikian tutur salah satu murid saya, Isai Wenda.

Ada juga dari mereka yang datang ke sekolah dengan berbekal ubi di tasnya. Karena pagi-pagi benar, sudah harus berangkat ke sekolah. Meskipun demikian, datang ke sekolah saja sudah lebih dari cukup bagi kami. Walau nantinya akan sulit bagi kami di dalam kelas untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Tentu dengan slogan "Pergi Ke Sekolah Tanpa Buku Adalah Pekerjaan Sia-Sia" sudah otomatis akan terjadi. Tapi bagi kami, membuat yang "tidak mungkin menjadi mungkin" adalah satu tantangan tersendiri. Tentu tanpa ada buku, atau bahkan pulpen, kegiatan belajar mengajar tetap akan kami jalankan sebaik mungkin.

Masihkah Ada Nasionalisme Itu?

 Saya masih ingat betul, hari Kamis pagi (17/10/2013), saya sedang mengajar di kelas V (lima) SD. Ketepatan roster belajar hari itu juga PKn (Pendidikan Kewarganegaraan). Ditambah mata pelajaran itu juga ada disiplin ilmu yang saya geluti ketika berada di bangku kuliah, kampus Universitas Negeri Medan (Unimed), membuat saya begitu semangat untuk mengajarkan cinta tanah air dan pengenalan dasar tentang bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) kepada mereka. Tentu bagi saya, NKRI adalah harga mati. Tak ada kata tawar-tawar. Kecintaan saya kepada NKRI jugalah yang membuat saya untuk ikut program SM-3T yang digulirkan oleh pemerintah itu.

Waktu itu, kegiatan mengajar sedang berlangsung. Saya melihat anak didikku begitu serius mendengarkan ceramah yang saya sampaikan. Namun tiba-tiba, saya melontarkan pertanyaan kepada mereka. "Anak-anak, coba dengarkan. Bapak guru mau bertanya. Kita sekarang berada di negara manakah?," tanyaku pada mereka. "Indonesia, Pak Guru," jawab sebagian siswa. "Negara Papua, Pak Guru," jawab yang lainnya. Seketika saya terkejut. Jujur, saya menangis dalam hati setelah mendengar jawaban dari beberapa siswa saya. Tapi bagaimanapun saya tidak bisa menyalahkan mereka seratus persen. Dilain hal, masih ada juga beberapa siswaku yang belum mengenal bendera merah putih. Itu terbukti setelah buku-buku tulis mereka saya periksa, masih ada gambar-gambar bendera Bintang Kejora tersimpan rapi dalam buku mereka. Tapi memang begitulah faktanya. Itu benar-benar realitas yang masih ada di tanah Papua. Sekali lagi, ini adalah realitas yang terjadi di lapangan. Saya sedang tidak mengarang atau bahkan mendongeng. Itu fakta. 

Namun sebagai guru, saya cepat-cepat meluruskan jawaban kepada anak didik saya. "Anak-anak, jawaban kalian ada yang benar, tapi ada juga yang salah. Bapak akan beri kalian jawaban yang benar. Kita adalah Negara Indonesia. Lebih tepatnya, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Jadi, tak ada negara Papua ya, nak!," tegas saya kepada mereka. "Indonesia itu memang luas. Kita terbentang dari Sabang sampai Merauke. Nah, itulah yang disebut Indonesia. Sedangkan, Papua itu termasuk Merauke. Merauke tahu kan?. Bendera kita juga adalah bendera Merah Putih, tidak ada bendera yang lain selain itu," tegasku kepada mereka. Seketika mereka mengiakan jawaban saya. Dan berharap di waktu yang akan datang mereka akan semakin mengenal Indonesia. Jadi tidak hanya mengenal Papua saja. Bahkan menyebut-nyebut Papua sebagai sebuah negara. Papua adalah bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dan sampai kapanpun akan tetap berada di pangkuan ibu pertiwi.

Hal yang memprihatinkan juga saya dapati ketika saya dan teman-teman saya sedang mengajarkan tata cara pengibaran bendera di salah satu sekolah di daerah pengabdian saya, SMP Negeri 1 Makki. Ujar salah seorang guru di SMP itu, bahwa sudah sejak lama pengibaran bendera merah putih di sekolah itu tidak dilaksanakan. Pengibaran bendera yang setiap hari Seninnya diadakan harus terhenti karena sesuatu hal. Saya juga tidak tahu pasti hal apa yang membuat itu bisa terhenti. Kesedihanku lagi-lagi harus datang bertubi-tubi. Siswa-siswa SMP yang kami ajari itu benar-benar tidak tahu bahkan hafal lagu-lagu wajib nasional. Indonesia Raya saja mereka tidak tahu. Kalaupun ada, paling dua tiga orang saja. Tapi yang pastinya, semangat nasionalisme dan cinta tanah air harus selalu digalakkan dimanapun, termasuk di tanah Cenderawasih. NKRI adalah harga mati. Mudah-mudahan. ***

 

Penulis adalah peserta SM-3T angkatan ke III, tinggal di Kabupaten Lany Jaya, Provinsi Papua

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
http://groups.yahoo.com/group/batavia-news
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup 
--------------
.

__,_._,___

No comments:

Post a Comment