Jamaah Ahlulbait Protes Larangan Peringatan Asyura
Jalaludin Rakhmat aktif di dalam organisasi Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI). Di IJABI, ia kini menjabat sebagai Ketua Dewan Syura. TEMPO/Praga Utama
TEMPO.CO, Bandung - Ikatan Jamaah Ahlulbait Indonesia (IJABI) menyesalkan pelarangan bahkan pembubaran paksa perayaan Hari Asyura oleh kaum Syiah Indonesia di sejumlah daerah, Kamis 14 November 2013. Mereka berencana mengadu ke Komnas HAM dan mengambil langkah hukum.
"Acara perayaan ini sudah berlangsung 20 tahun lebih tanpa halangan apapun sebelumnya. Baru tahun ini dilarang bahkan dibubarkan paksa," ujar Ketua Dewan Syura Ikatan Ahlulbait Jalaludin Rakhmat di sela peringatan Hari Asyura di kompleks SMA Muthahari, Bandung, Kamis 14 November 2013.
Ia merinci, acara Hari Asyuraa di Surabaya dibubarkan paksa kelompok tertentu. Perayaan serupa oleh Ijabi Sulawesi Selatan di Makassar juga diserbu dan dibubarkan sekelompok orang bersenjata tajam. Di Jakarta, perayaan Asyura Nasional 1435 Hijriyah itu juga didesak dibubarkan.
"Di Bandung, perayaan Asyura juga terpaksa dipindahkan dari tempat semula," kata Jalal. Semula IJABI Jawa Barat akan menggelar acara di Istana Kana Jalan Kawaluyaan, namun terpaksa dipindahkan ke kompleks SMA Muthahari, Jalan Kampus II.
Lewat surat yang diteken Kepala Satuan Intelkam, Jalal melanjutkan, Polrestabes Bandung berdalih perayaan oleh IJABI Jawa Barat di Kawaluyaan tak mendapat rekomendasi Forum Komunikasi Ulama Kota Bandung dan Majelis Ulama Indonesia Jawa Barat.
"Tapi sebenarnya polisi didesak kelompok Ormas Islam bernama aneh yang mengatasnamakan warga masjid wilayah Kawaluyaan," kata Jalal. Atas alasan itu, Jalal menambahkan, IJABI akan melakukan beberapa langkah.
IJABI menilai ada perlakuan diskriminatif terhadap mereka, dan itu menjadi bahan untuk laporan pada sejumlah lembaga seperti Komnas HAM, Menkopohukam, dan Ombudsman Nasional.
"Kami akan men-somasi Kepala Polda Jawa Barat dan terutama aparat yang terlibat mendatangani penolakan izin bagi acara kami di Istana Kana," kata dia. "Aparat memberlakukan ketentuan mendadak seperti harus ada rekomendasi FKUB dan MUI tanpa dasar jelas dan itu berarti kesewenang-wenangan," kata Jalal lagi.
Pantauan Tempo di kompleks SMA Muthahari Jalan Kampus II, seribu lebih jemaah Syiah Jawa Barat berdesakan di jalan yang diteduhi terpal, aula, beberapa gedung sekolah sejak setidaknya pukul 17.00 WIB. Acara dibuka pembacaan doa, shalat magrib dan Isya berjamaah.
Hingga acara usai jelang pukul 22.00 WIB, Polisi dan tentara berseragam dan tanpa seragam tampak berjaga di beberapa titik sekitar lokasi acara.
ERICK P. HARDI
Reply via web post | Reply to sender | Reply to group | Start a New Topic | Messages in this topic (1) |
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup
--------------
No comments:
Post a Comment