Tuesday, December 3, 2013

[batavia-news] Wakil Ketua Kadin Bawa Sabu Jenis Baru di Indonesia

 

:
 
 

Wakil Ketua Kadin Bawa Sabu Jenis Baru di Indonesia
Selasa, 3 Desember 2013 | 14:50

[JAKARTA] Jaringan pengedar narkoba internasional terus mengincar konsumen eksekutif di Jakarta. Kali ini korban kejahatan transnasional tersebut adalah Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Pembangunan Kawasan Perbatasan, H Endang Kesumayadi.  

Petinggi Kadin tersebut tidak bisa mengelak saat ditangkap Polda Metro di lobby Hotel Mercure Jalan Hayam Wuruk Jakarta Barat, Senin (2/12) dini hari. Dari lokasi kejadian juga disita barang bukti 1 gram sabu jenis super senilai Rp 2 juta yang diduga produk Iran yang dikenal yellow ice plus alat sedot sabu.  

"Demikian hasil tes urine Endang dinyatakan positif mengandung aphetamin, MDMA dan H5 (happy five).  Sesuai bukti di lapangan, Endang tertangkap tangan membawa sabu selanjutnya ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polda Metro. Target berikutnya, kami memburu asal usul benda tersebut," ujar Direktur Narkoba Polda Metro Jaya, Kombes Pol Nugroho Aji kepada SP, Selasa (3/12).  

Menurut Aji, informasi pengungkapan tersebut diperoleh dari masyarakat. Endang selanjutnya dijerat Pasal 112 UU No 35 Tahun 2009 tentang narkotika. Sabu yang dibawa tersangka tersebut kategori jenis baru di Indonesia dengan ciri khas bentuk butiran kristal warna kuning.  

Sabu kristal sama dengan warna lain yakni, merah dan biru juga diduga berasal dari Iran yang dipasok ke Indonesia khususnya Jakarta melalui kurir khusus antara lain, jenis sabu kuning yang dibawa Endang adalah golongan narkoba super karena diklaim bahan ekstrak prekusornya murni.  

Dijelaskan, ada beberapa macam sabu, yaitu sabu putih atau ice, sabu kuning atau yellow ice, dan sabu biru atau blue ice. Sabu merah atau red ice kualitasnya jauh di atas blue ice. Sabu merah tergolong langka karena produsen memproduksi secara terbatas dan harganya mahal. Sabu merah ditemukan di Tiongkok dan negara Amerika Selatan. Sabu-sabu di atas sasaran konsumennya kelas atas karena harganya mahal dan sulit didapat.  

Peminatnya sangat besar. Harga sabu biru pasaran Jakarta Rp 1,7 juta per gram dan sabu merah paling mahal mencapai Rp 2,7 juta  
Ketua Jaringan Informasi Dampak Minuman Keras dan Obat Berbahaya (Ridma) SS Budi Rahardjo mengatakan, konsumen narkoba di Jakarta sangat tinggi. Sasaran korban merata, tidak mengenal usia atau jabatan. Oleh karena itu, harus dicegah secara dini melalui kegiatan preventif sampai tindakan represif dengan melibatkan konsistensi koordinasi penanganan narkoba oleh instansi terkait didukung elemen masyarakat lainnya.

Narkoba jenis sabu kuning yang disita dari Endang adalah bukti bahwa pengedar benda terlarang itu tidak saja meraup keuntungan, juga bisa mengancam kehancuran generasi penerus.

"Melihat fakta tersebut, Ridma mendukung sosialisasi rehabilitasi korban narkoba oleh Badan Narkotika Nasional (BNN), selain terobosan BNN BNNP DKI melakukan razia preemtif narkoba dengan sasaran tidak saja lokasi hiburan seperti diskotik, karaoke, hotel, apartemen, pemukiman warga dan lokasi tertentu lainnya yang disinyalir rawan peredaran narkoba. Penangkapan petinggi Kadin itu menunjukkan sasaran korban adalah elite pengusaha," ujar Budi kepada SP, Selasa pagi. [G-5]



I am using the Free version of SPAMfighter.
SPAMfighter has removed 662 of my spam emails to date.

Do you have a slow PC? Try a free scan!

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
http://groups.yahoo.com/group/batavia-news
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup 
--------------
.

__,_._,___

No comments:

Post a Comment