KAMMI Aceh Menolak Pekan Kondom
Junaidi Hanafiah | Kamis, 05 Desember 2013 - 18:55 WIB: 77
Mengatasi penyebaran HIV/AIDS bukan dengan membagi kondom gratis, tapi pendidikan moral.
BANDA ACEH – Mahasiswa Aceh yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Aceh menobatkan Menteri Kesehatan (Menkes) Nafsiah Mboi sebagai Ratu Kondom Indonesia. Hal itu terkait aksi 'bagi-bagi' kondom yang dilakukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Komite Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi, dalam rangka Pekan Kondom Nasional dari tanggal 1 hingga 7 Desember.
Di samping itu, mahasiswa Aceh yang tergabung dalam KAMMI juga mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mencopot Menkes Nafsiah Mboi yang membuat kebijakan tidak prorakyat dengan melaksanakan aksi 'bagi-bagi' kondom gratis saat Pekan Kondom Nasional (PKN).
Desakan terhadap Presiden SBY agar mencopot Menkes Nafsiah Mboi tersebut disampaikan oleh mahasiswa Aceh saat berunjuk rasa di Bundaran Simpang Lima, Banda Aceh, Rabu (4/12) siang.
"Presiden SBY harus mengambil tindakan tegas dan memecat Menkes karena telah menyakity hati masyarakat dengan melaksanakan kegiatan bagi-bagi kondom gratis," kata Ketua KAMMI Aceh Faisal Qasim dalam orasinya.
Menurut Faisal, Menkes terlalu bodoh jika hanya menuruti keinginan pebisnis kondom dengan melaksanakan Pekan Kondom Nasional.
"SBY tidak boleh membiarkan menterinya mudah terpengaruh oleh perusahaan swasta yang ingin meraup keuntungan tapi merusak moral masyarakat dengan pembagian kondom gratis yang berujung pada meningkatnya pergaulan bebas," kata Faisal.
Faisal mengatakan untuk mencegah penyebaran penyakit HIV/AIDS bukan dengan membagi-bagikan kondom kepada remaja seperti yang dilakukan kementerian kesehatan, melainkan dengan upaya-upaya pembinaan yang lebih intensif kepada masyarakat. Selain itu, ujarnya, dapat dilakukan dengan membubarkan tempat-tempat prostitusi.
Sebelumnya, sejumlah ulama di Provinsi Aceh juga meminta semua pihak agar tidak membagikan kondom gratis bagi masyarakat Aceh dalam rangka memperingati hari AIDS sedunia. Menurut mereka, penanggulangan penyebaran HIV/AIDS bukan dengan membagikan kondom gratis, tapi melalui pendidikan moral masyarakat agar tidak melakukan hal-hal yang dilarang oleh agama.
Capai 94.000
Di Manado, dari data yang diperoleh, penggunaan kondom di Kota Manado mencapai angka yang cukup tinggi yakni 94.000 buah. Data yang didapat dari Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Manado, untuk wilayah Kota Manado berada dikisaran angka tertinggi dari 14 kota/kabupaten lainnya di Sulut. Jumlah kondom yang dikeluarkan atau dibagikan KPA mencapai angka 94.000 lebih pcs untuk 2013, terhitung dari Januari hingga November.
Sasaran dari pembagian kondom ini menurut Pengelola Logistik KPA Manado, Joni Wuisan dibagikan kepada populasi kunci antara lain Wanita Pekerja Seks (WPS), WPS tidak langsung, lelaki/pelanggan, waria, lelaki suka lelaki (LSL) dan penasun. Hal itu karena mereka dinilai sangat rawan terjangkit penyakit HIV/AIDS, dan sering melakukan aktivitas seks.
Ia mencatat faktor umum yang sering menggunakan kondom yaitu mereka berusia di atas 20 tahun sampai 40 tahun. Hal itu, lanjutnya, memungkinkan pengguna berusia 20 tahun adalah sangat rentan dengan pergaulan bebas.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulut mengakui hanya membagi kepada keluarga yang mengikuti program Keluarga Berencana (KB). Untuk Sulut, kondom yang dibagikan targetnya 5.038 pcs untuk 15 kota kabupaten.
"Dapat digarisbawahi BKKBN hanya membagikan kepada peserta KB. Kualitas kondomnya nomor satu," ujar Jacky Sambuaga, Sekreatris BKKBN Perwakilan Sulut kepada SH di Manado, Rabu (4/12).
Menurut Sambuaga, kondom di BKKBN provinsi didistribusikan langsung dari pusat.
"Jadi, daftar perusahaan mana yang memproduksi kondom itu, BKKBN Sulut tidak tahu," Sambuaga menambahkan.(Novie Waladow)
Di samping itu, mahasiswa Aceh yang tergabung dalam KAMMI juga mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mencopot Menkes Nafsiah Mboi yang membuat kebijakan tidak prorakyat dengan melaksanakan aksi 'bagi-bagi' kondom gratis saat Pekan Kondom Nasional (PKN).
Desakan terhadap Presiden SBY agar mencopot Menkes Nafsiah Mboi tersebut disampaikan oleh mahasiswa Aceh saat berunjuk rasa di Bundaran Simpang Lima, Banda Aceh, Rabu (4/12) siang.
"Presiden SBY harus mengambil tindakan tegas dan memecat Menkes karena telah menyakity hati masyarakat dengan melaksanakan kegiatan bagi-bagi kondom gratis," kata Ketua KAMMI Aceh Faisal Qasim dalam orasinya.
Menurut Faisal, Menkes terlalu bodoh jika hanya menuruti keinginan pebisnis kondom dengan melaksanakan Pekan Kondom Nasional.
"SBY tidak boleh membiarkan menterinya mudah terpengaruh oleh perusahaan swasta yang ingin meraup keuntungan tapi merusak moral masyarakat dengan pembagian kondom gratis yang berujung pada meningkatnya pergaulan bebas," kata Faisal.
Faisal mengatakan untuk mencegah penyebaran penyakit HIV/AIDS bukan dengan membagi-bagikan kondom kepada remaja seperti yang dilakukan kementerian kesehatan, melainkan dengan upaya-upaya pembinaan yang lebih intensif kepada masyarakat. Selain itu, ujarnya, dapat dilakukan dengan membubarkan tempat-tempat prostitusi.
Sebelumnya, sejumlah ulama di Provinsi Aceh juga meminta semua pihak agar tidak membagikan kondom gratis bagi masyarakat Aceh dalam rangka memperingati hari AIDS sedunia. Menurut mereka, penanggulangan penyebaran HIV/AIDS bukan dengan membagikan kondom gratis, tapi melalui pendidikan moral masyarakat agar tidak melakukan hal-hal yang dilarang oleh agama.
Capai 94.000
Di Manado, dari data yang diperoleh, penggunaan kondom di Kota Manado mencapai angka yang cukup tinggi yakni 94.000 buah. Data yang didapat dari Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Manado, untuk wilayah Kota Manado berada dikisaran angka tertinggi dari 14 kota/kabupaten lainnya di Sulut. Jumlah kondom yang dikeluarkan atau dibagikan KPA mencapai angka 94.000 lebih pcs untuk 2013, terhitung dari Januari hingga November.
Sasaran dari pembagian kondom ini menurut Pengelola Logistik KPA Manado, Joni Wuisan dibagikan kepada populasi kunci antara lain Wanita Pekerja Seks (WPS), WPS tidak langsung, lelaki/pelanggan, waria, lelaki suka lelaki (LSL) dan penasun. Hal itu karena mereka dinilai sangat rawan terjangkit penyakit HIV/AIDS, dan sering melakukan aktivitas seks.
Ia mencatat faktor umum yang sering menggunakan kondom yaitu mereka berusia di atas 20 tahun sampai 40 tahun. Hal itu, lanjutnya, memungkinkan pengguna berusia 20 tahun adalah sangat rentan dengan pergaulan bebas.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulut mengakui hanya membagi kepada keluarga yang mengikuti program Keluarga Berencana (KB). Untuk Sulut, kondom yang dibagikan targetnya 5.038 pcs untuk 15 kota kabupaten.
"Dapat digarisbawahi BKKBN hanya membagikan kepada peserta KB. Kualitas kondomnya nomor satu," ujar Jacky Sambuaga, Sekreatris BKKBN Perwakilan Sulut kepada SH di Manado, Rabu (4/12).
Menurut Sambuaga, kondom di BKKBN provinsi didistribusikan langsung dari pusat.
"Jadi, daftar perusahaan mana yang memproduksi kondom itu, BKKBN Sulut tidak tahu," Sambuaga menambahkan.(Novie Waladow)
I am using the Free version of SPAMfighter.
SPAMfighter has removed 766 of my spam emails to date.
Do you have a slow PC? Try a free scan!
__._,_.___
| Reply via web post | Reply to sender | Reply to group | Start a New Topic | Messages in this topic (1) |
http://groups.yahoo.com/group/batavia-news
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup
--------------
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup
--------------
.
__,_._,___
No comments:
Post a Comment