Sunday, November 17, 2013

[batavia-news] MUI Wajibkan Hotel di Madura Dilengkapi Mushala

 

res: Apa sanksinya jikalau pemilik hotel menolak menyediakan Mushala? Apakah  hotel di tanah Arab dilengkapi mushala?
 
 

MUI Wajibkan Hotel di Madura Dilengkapi Mushala

  • Penulis :
  • Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman
  • Senin, 18 November 2013 | 08:54 WIB
PAMEKASAN, KOMPAS.com — Majelis Ulama Indonesia (MUI) Madura, Jawa Timur, akan menerapkan aturan bagi setiap hotel yang ada di Madura, untuk menyediakan tempat ibadah khusus kaum Muslim (mushala). Untuk memuluskan langkah tersebut, MUI sudah membuat buku pedoman yang wajib diitaati oleh setiap pemilik hotel di Madura.

Ketua Forum Komunikasi MUI Madura, Ali Rahbini Abdul Latief, menuturkan, buku panduan hotel itu di antaranya berisi tentang kelengkapan bangunan mushala dan tempat ibadah yang dilengkapi dengan mukena dan Al Quran. Ketika sudah tiba waktu adzan, ada petugas di mushala yang mengumandangkannya.

"Dalam waktu dekat buku panduan tersebut akan disebarkan kepada seluruh pemilik hotel di Madura," terang Rahbini, Senin (18/11/2013).

Rahibini menambahkan, program tersebut hendaknya didukung oleh semua bupati di Madura, karena kebijakan ini dalam rangka menjaga identitas Madura yang Islami. Lebih-lebih setelah terbentangnya Jembatan Suramadu yang membawa dampak terhadap semakin beragamnya kehidupan masyarakat.

Agar tidak menimbulkan resistensi, dalam penyusunan buku panduan tersebut, pihak MUI sudah melibatkan beberapa pengusaha perhotelan. Intinya, para pengusaha perhotelan di Madura tidak ada masalah dengan penerapan hotel "Islami" tersebut.

Meskipun demikian, jika dalam perjalanannya nanti ada hal-hal yang perlu dikaji lebih dalam, MUI membuka ruang diskusi agar konsep tersebut lebih sempurna. "Jika nanti tidak ada masalah, konsep ini akan kami usulkan ke Gubernur Jawa Timur, agar juga diterapkan di semua hotel yang ada di Jawa Timur," ungkap Rahbini, yang juga ketua MUI Pamekasan ini.

Sampai saat ini perkembangan perhotelan di Pamekasan berjalan sangat lambat. Sampai tahun ini, masih belum ada satu pun hotel berbintang di Pamekasan. Hal ini berkaitan dengan ketatnya aturan dan perizinan dari pemerintah.

Bahkan hotel yang sedang dibangun pun mendapat tentangan dari warga Pamekasan karena banyak dianggap identik dengan tempat maksiat. "Asumsi hotel sebagai tempat maksiat itu kemudian kita hapus dengan konsep yang sudah dirancang oleh MUI," tandas Rahbini.

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
http://groups.yahoo.com/group/batavia-news
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup 
--------------
.

__,_._,___

No comments:

Post a Comment