Gita Gandeng Punakawan
Tepis Stigma Capres Neolib
JAKARTA – Stigma capres neoliberal atau biasa disebut neolib, kerap disematkan sejumlah kalangan masyarakat pada peserta konvensi capres Demokrat Gita Wirjawan. Namun, Menteri Perdagangan ini mengaku tak ambil pusing atas tuduhan tersebut. Meskipun upaya Gita untuk mencitrakan dirinya dekat dengan budaya Jawa, sangat terlihat jelas. Terbukti, saat menghadiri Meet The Perss yang digelar oleh Komite Konvensi Capres Demokrat di Jalan Pati Unus, Jakarta Selatan, Selasa, (7/1), Gita yang menghabiskan masa kuliah di Amerika Serikat ini, seperti tak mau kalah heboh dari Peserta Konvensi lainnya.
Jika Dahlan Iskan, yang sehari sebelumnya hadir ke lokasi dengan diiringi barongsai, Gita memilih menggandeng tokoh pewayangan punakawan yang terdiri dari Petruk, Gareng, Semar, dan Bagong. Menurut Humas Rumah Budaya Nusantara Puspobudoyo, Bangun Purwono, Gita membawa Punakawan untuk menunjukkan dirinya seorang ksatria. "Punakawan selalu mengawal ksatria atau Arjuna yang berdharma budi baik.
Gita seperti ingin menepis anggapan yang berkembang kalau dia pro- Barat. Karena itu, dia ingin menunjukkan betapa dirinya akrab dengan kesenian tradisional dari Rumah Budaya Nusantara Puspobudoyo," ujarnya di Sekretariat komite Konvensi PD. Capres termuda di antara 11 peserta lainnya ini juga mengaku tak ambil pusing dengan tuduhan beberapa orang yang menyebut dia berorientasi ekonomi neoliberal.
Dia meminta publik melihat rekam jejaknya selama bekerja di Kementerian Perdagangan. "Sampai sekarang saya belum jelas arti neolib itu apa. Saya orang pertama yang mengeluarkan aturan pembatasan jumlah minimarket tidak boleh lebih dari 150. Jika lebih, pemiliknya harus bermitra dengan pengusaha daerah," kata Gita dalam pidato politiknya. Gita mengatakan tak ingin beretorika. Karena menurutnya, masalah tidak akan selesai hanya dengan retorika.
"Saya juga orang pertama yang mengeluarkan aturan franchise tidak boleh lebih dari 250. Jika lebih, juga harus bermitra dengan pengusaha daerah," ujar Capres pemilik Grup sekaligus pendiri yayasan Ancora yang pernah disorot panja Pajak DPR itu. Lebih lanjut, kata Gita, dia juga sudah mengeluarkan aturan melarang ekspor rotan. Kebijakan itu diklaim berhasil membuka 180 lapangan kerja di Cirebon, Jawa Barat.
"Warga sekarang bisa mendapatkan rotan sebagai bahan baku," kata Gita yang sejak kecil bercita- cita sebagai olahragawan ini. Lebih lanjut dalam pemaparannya, Gita menyampaikan tiga pokok pemikiran. Pertama, bagaimana pemerintah bisa mendengar suara dan aspirasi rakyat. Kedua, bagaimana pemerintah bisa mencari solusi dan tidak sekadar turun tangan. Ketiga, bagaimana memberikan perlindungan kepada siapapun kaum yang terpinggirkan, dan minoritas.
"Karena itu, jangan sampai ada yang tertinggal kalau berlayar ke depan," tegasnya penuh semangat. Sekadar diketahui, untuk soal pencitraan di depan publik, Gita termasuk salah satu peserta konvensi capres Demokrat yang paling eksis di media sosial dan paling agresifdalam membangun popularitas serta eletabilitasnya.
Salah satunya dengan membentuk ormas Barisan Indonesia (Barindo). Tak jarang Gita yang mahir bermain piano ini tampil di beberapa acara musik besar. Slank adalah salah satu band yang tidak hanya sekali hadir satu panggung dengannya. Gita juga aktif berkampanye di media sosial seperti Twitter dan Facebook. Berdasarkan survei lembaga riset Katapedia, Gita memperoleh elektabilitas tertinggi di sosmed sebesar 40,76 persen, diikuti Dahlan Iskan 25,26 persen, dan Marzuki Alie 15,77 persen. (dms)
I am using the Free version of SPAMfighter.
SPAMfighter has removed 2608 of my spam emails to date.
Do you have a slow PC? Try a free scan!
Reply via web post | Reply to sender | Reply to group | Start a New Topic | Messages in this topic (1) |
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup
--------------
No comments:
Post a Comment