TVRI Maluku terancam tidak mengudara menyusul pemblokiran anggaran secara nasional yang diprakarasi Komisi I DPR RI. Anggaran yang diblokir mencapai Rp 627 miliar.
Ketua Dewan Pengawas TVRI, Elprisdat mengatakan, implikasi pemblokiran ada empat, yakni menghambat kelancaran operasional penyelenggaraan siaran LPP TVRI di pusat dan daerah termasuk Maluku, tidak bisa dijalankan pengadaan pemancar baru untuk memperluas koverage area TVRI, untuk suksesnya pemilu 2014.
Terganggunya rakyat Indonesia di seluruh pelosok tanah air, mengganggu peran strategis TVRI sebagai satu-satunya televisi publik. "Anggaran yang tidak diblokir, yakni belanja pegawai, dan belanja operasional kantor," katanya dalam konfrensi pers, di kantor TVRI Pusat, Kompleks Senayan, Selasa (7/1), yang juga diikuti Fajar Media Center.
Kata dia, dampak blokir sudah mulai terasa tanggal 1 Januari. "Namun kita upayakan untuk bertahan dengan anggaran non APBN dari iklan tahun lalu, hanya untuk tayangan satu bulan ke depan. Biaya iklan itu sekitar Rp 30 miliar. Kalau di daerah bermacam-macam," Katanya.
"Kita sudah komunikasikan ini dengan presiden. Dan presiden mengatakan TVRI jangan berhenti siaran, hal ini disampaikan lewan Menkominfo," katanya.
Ia juga menjelaskan, TVRI juga akan upayakan jalur komunikasi. "Kami juga tidak akan menilai terkait pemblokiran. Jadi kalau dibilang aneh, maka itu lazim. Karena DIPA anggaran TVRI sudah dikirim sampai ke daerah-daerah," pungkas dia.
I am using the Free version of SPAMfighter.
SPAMfighter has removed 2592 of my spam emails to date.
Do you have a slow PC? Try a free scan!
| Reply via web post | Reply to sender | Reply to group | Start a New Topic | Messages in this topic (1) |
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup
--------------
No comments:
Post a Comment