Pil Pencegah Kehamilan Tidak Efektif Pada Perempuan Gemuk
[SYDNEI] Badan Pengawas Obat-obatan dan Perangkat Medis Australia (TGA) berencana mengubah aturan mengenai obat/pil pencegah kehamilan (morning-after pills) setelah perusahaan farmasi Prancis mengubah pedoman penggunaan obat kontrasepsi darurat tersebut.
Mulai tahun depan, perusahaan farmasi HRA merekomendasikan agar perempuan dengan bobot tubuh di atas 75 kg tidak menggunakan produk pil pencegah kehamilan yang mereka produksi bermerk Norlevo, karena bahan aktif di dalam obat tersebut, levonorgestrel, dianggap tidak efektif bagi wanita yang memiliki bobot tubuh yang lebih besar.
Levonorgestrel adalah bahan aktif di dalam semua pil pencegah kehamilan yang dijual di Australia.
Dua tahun lalu peneliti Scotlandia mengingatkan HRA untuk melakukan penelitian karena hormon di dalam Levonorgestrel tidak efektif pada wanita dengan berat badan di atas 75kg, dan sangat tidak efektif penggunaannya pada wanita dengan bobot tubuh di atas 80 kg.
HRA pharma awal pekan ini mengeluarkan pengumuman yang meminta Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan Amerika mengevaluasi semua produk pil kontrasepsi darurat.
TGA mengatakan pihaknya tengah mempertimbangkan apakah perlu dilakukan tindakan tertentu di Australia untuk menyikapi temuan ini.
Direktur Badan Kontrasepsi di Queensland, Dr. Caroline Harvey, mengatakan saat ini anjuran bagi wanita yang membutuhkan kontrasepsi mendadak yang berbobot tubuh diatas 75kg masih tetap sama.
"Pil ini merupakan obat yang aman. Sangat mudah diakses dan kita harus menawarkan itu sampai kita mendapat alasan yang bagus untuk menghentikan menganjurkan penggunaannya," kata Dr. Harvey.
"Jadi kita berusaha mengatakan kepada masyarakat untuk tidak panik dan jika warga membutuhkan pil kontrasepsi darurat silakan mencari produk yang tersedia, yang dalam hal ini ya pil kontrasepsi darurat," katanya lagi.
Pakar etika medis dari Universitas Monash, Dr. Leslie Cannold mengatakan dirinya prihatin dengan tidak adanya tindakan cepat mengenai hal ini.
"Ini adalah masalah yang sangat memprihatinkan dan kita hendak melihat semua lembaga terkait di Australia memastikan informasi mengenai obat ini tersedia dengan lengkap dan jujur sehingga wanita bisa memahaminya dengan jelas," katanya.
"Kalau ternyata manfaat dari obat ini tidak sebesar yang kita bayangkan dan hal itu bisa mengubah perhitungan resiko manfaat yang perempuan lakukan apakah mereka perlu mengkonsumsi pil pencegah kehamilan atau tidak."
Kasus Aborsi
Dr. Cannold mengatakan, terungkapnya ketidakampuhan levonorgestrel terhadap wanita berbobot diatas 75kg ini bisa jadi menjelaskan mengapa kasus aborsi di Australia tidak kunjung turun.
"Yang terjadi ketika pil kontrasepsi darurat ini tersedia bebas ditoko obat adalah kita dapat berharap jumlah kehamilan yang tidak diinginkan bisa menurun dan begitu juga angka aborsi berkurang," kata Dr. Cannold.
"Tapi hal itu tidak terjadi, jadi ini menunjukkan kalau obat itu tidak bekerja dalam persentase besar perempuan di Australia yang memang diketahui prosentase perempuan yang kelebihan berat badannya juga cukup tinggi. Dan ini semakin menunjukan pil kontrasepsi darurat sangat tidak efektif, " paparnya.
Wanita yang membutuhkan kontrasepsi darurat di Australia memiliki dua pilihan yang pertama mengkonsumsi pil pencegah kehamilan atau memakai IUD.
Dr. Harvey mengatakan IUD jauh lebih efektif tapi memerlukan intervensi medis yang lebih besar, artinya obat tablet merupakan bentuk kontrasepsi yang lebih mudah diakes masyarakat. [ABC/L-8]
I am using the Free version of SPAMfighter.
SPAMfighter has removed 534 of my spam emails to date.
Do you have a slow PC? Try a free scan!
Reply via web post | Reply to sender | Reply to group | Start a New Topic | Messages in this topic (1) |
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup
--------------
No comments:
Post a Comment