Wednesday, January 15, 2014

[batavia-news] Hatta: Musim hujan akan picu inflasi

 

res  Sebelum musim hujan tidak ada inflasi?
 
 
Wednesday, 15 January 2014 17:14    PDF Print E-mail
Hatta: Musim hujan akan picu inflasi
Ekonomi & Bisnis
WASPADA ONLINE

(Istimewa)

JAKARTA - Musim hujan tidak hanya mengancam warga ibukota namun juga berpeluang memicu kenaikan harga bahan pangan. Kalau sudah begitu, muncullah inflasi.

Tak sedang bercanda, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengkhawatirkan tingginya inflasi di Januari. Menariknya, pemicu inflasi yang dimaksud Hatta adalah tingginya curah hujan yang mengakibatkan banjir.

Kalau banjir menyerang, lanjut Hatta,memicu masalah yang cukup krusial yakni distribusi bahan pangan. Yang pada akhirnya menyebabkan kenaikan harga barang. ''Solusinya, masalah distribusi dan transportasi haruslah dijaga,'' ungkap Hatta.

Selain menimbulkan masalah distribusi, banjir juga menimbulkan kerusakan atas lahan pertanian dan komoditas pangan lainnya. Yang paling rentan adalah cabai. Yang mudah membusuk apabila terkena air.

Kalau sudah begitu, pasar akan kekurangan pasokan. Yang pada akhirnya menciptakan mahalnya harga cabai. ''Saat ini, kita khawatirkan produk hortikultura yang paling rentan di musim hujan, yaitu cabai,'' ungkap Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Bayu Krisnamurthi.

Beberapa waktu lalu harga cabai melonjak sampai Rp 80 ribu per kilogram. Harga cabai termahal terjadi di 2011 yakni Rp 100 ribu per kilogram.

Tentu saja, kementerian perdagangan tak ingin kejadian tersebut terulang. Direktur Jenderal Dalam Negeri selaku Ketua Tim Teknis Pemantau Harga Produk Hortikultura membuat SK Nomor 118/PDN/KEP/10/2013 tentang Penetapan Harga Referensi Produk Hortikultura.

Beleid ini kelanjutkan dari Permendag Nomor 47/M-DAG/PER/8/2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 16/M-DAG/PER/6/2013 tentang Ketentuan Impor Produk Hortikultura.

Dalam SK yang diberlakukan sejak 3 Oktober 2013 itu, ditetapkanlah harga referensi (batas atas). Untuk cabai merah keriting Rp 26.300 per kilogram dan cabai rawit Rp 28.000 per kilogram.

Apabila harga cabai merah keriting dan cabai rawit melewati harga referensi itu, pemerintah diperkenankan membuka keran impor. Demikian pula sebaliknya. ''Sekarang tetap dibuka impor (cabai),'' terang Bayu. Ternyata, inflasi bukan saja bergantung pada hujan, tetapi harga cabai juga.

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
http://groups.yahoo.com/group/batavia-news
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup 
--------------
.

__,_._,___

No comments:

Post a Comment