Thursday, January 16, 2014

[batavia-news] Ini Lima Kelompok Islam yang Dituduh

 

 

Ini Lima Kelompok Islam yang Dituduh Setara Institute sebagai Pelanggar Kebebasan Beragama/Berkeyakinan Terbanyak

Bonar Tigor Naipospos (kedua dari kanan), dalam konferensi pers di Galery Cafe Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Kamis (16/1/2014). Selain Bonar, hadir juga Benny Susetyo (paling kanan), Ismail Hasani (kedua dari kiri) dan Halili Hasan.

Jakarta (SI Online) - Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) liberal, Setara Institute, kembai merilis laporan tahunan mengenai kondisi kebebasan beragama/berkeyakinan di Indonesia 2013.

Wakil Direktur Setara Institute Bonar Tigor Naipospos, dalam konferensi pers di Galery Cafe Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Kamis (16/1/2014) menjelaskan bahwa laporan itu dibuat sebagai salah satu ikhtiar Setara Institute untuk mendorong negara mematuhi prinsip-prinsip hak asasi manusia yang telah menjadi hak konstitusional warga negara.

Pemantauan mengenai konsisi kebebasan beragama/berkeyakinan pada 2013 ini, kata Bonar, dilakukan di sepuluh provinsi yang dipilih dan dilakukan oleh 10 orang pemantau daerah. Selain melalui pematauan, Setara juga mengaku memanfaatkan dokumentasi media.

Hasilnya, Setara Institute mengklaim menemukan 222 peristiwa pelanggaran kebebasan beragama/berkeyakinan dengan 292 bentuk tindakan yang tersebar di 20 provinsi.

"Seperti hasil pemantauan pada tahun-tahun sebelumnya, angka pelanggaran tertinggi terjadi di Jawa Barat," kata Bonar. Jawa Barat dituduh Setara telah melakukan 80 kali pelanggaran.

Terkait aktor atau pelaku tindakan pelanggaran, Setara menuduh Negara melakukan 117 tindakan dan 175 tindakan oleh non-negara.

Lima aktor non-Negara yang dituduh Setara Institute sebagai pelaku pelanggaran kebebasan beragama/berkeyakinan adalah (1) Masyarakat/warga (65 tindakan), (2) Front Pembela Islam/FPI (16 tindakan), (3) Majelis Ulama Indonesia/MUI (14 tindakan), (3) Gabungan ormas Islam (7 tindakan), dan (4) tokoh agama, serta (5) Forum Umat Islam dengan 5 tindakan.

Mengenai Warga atau Masyarakat yang berada di posisi pertama itu, Bonar menuduh sebenarnya pelakunya juga kelompok-kelompok yang dia sebut "intoleran" yakni FPI dan FUI. "Mereka selalu mengenakan atribut baru," tuduhnya.

Laporan Setara Institute yang selalu menuduh gerakan Islam sebagai pelaku "intoleran" memang tidak mengagetkan. Sebelumnya, pada 2011 lalu Setara telah menerbitkan laporan berjudul "Radikalisme Agama di Jabodetabek dan Jawa Barat; Implikasinya terhadap Jaminan Kebebasan Beragama/Berkeyakinan". Saat itu, Setara menyebut sejumlah nama tokoh ormas Islam sebagai pelaku intoleransi.

Membaca laporan Setara itu, seorang dosen di Nanyang Technological University, Singapura, Nawab, berkomentar singkat "rubbish" alias sampah. Nawab saat itu masih menyelesaikan disertasinya mengenai gerakan Islam di Indonesia di Australian National University, Canberra, Australia.

red: shodiq ramadhan

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
http://groups.yahoo.com/group/batavia-news
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup 
--------------
.

__,_._,___

No comments:

Post a Comment