Parpol Hanya Sibuk Menumpuk Harta
Ali Akbar Batubara — HARIAN TERBIT
YOGYAKARTA — Tokoh perubahan DR Rizal Ramli mengemukakan, Pemilu bukanlah rutinitas lima tahunan, karenanya Pemilu 2014 tidak boleh sama dengan 2009 yang penuh dengan money politic dan bagi-bagi kekuasaan. Mereka hanya sibuk menumpuk harta, dan mengabaikan rakyat.
"Tapi saya kira masih ada waktu buat kita berusaha, agar Pemilu yang mahal sekali itu ada artinya untuk rakyat. Saya banyak belajar, banyak wisdom dari Sultan tentang soal ini," kata Rizal Ramli usai bertemu Sultan Hamengkubuwono X di Keraton Kilen, Yogyakarta, Sabtu sore (11/1).
Dalam kesempatan itu, ekonom senior ini didampingi Jubir Presiden Abdurrahman Wahid, Adhie M Massardi, Rizal dan Sultan bertemu sekitar 1,5 jam dalam suasana santai dan akrab. Mereka mendiskusikan berbagai persoalan yang membelit bangsa dan rakyat Indonesia. Salah satu yang didiskusikan, keprihatinan keduanya terhadap Parpol yang sibuk memupuk harta dan kekuasaan serta abai terhadap kesejahteraan rakyat.
"Bangsa dan rakyat Indonesia tidak akan memperoleh manfaat apa pun jika Pemilu 2014 masih sarat dengan money politics dan bagi-bagi kekuasaan. Perubahan juga tak akan terwujud, kalau partai politik masih berpikir menjadikan ketua umumnya sebagai presiden atau wakil presiden," kata mantan Menko Perekonomian ini.
Sementara itu, Sri Sultan mengemukakan, pemilu yang sangat mahal biayanya harus benar-benar bermanfaat untuk rakyat. Karenanya, parpol harus mau membuka diri dan menerima figur-figur terbaik dari luar partai yang layak memimpin bangsa ke depan. Presiden 2014 harus dari luar Parpol," ujar Sri Sultan.
Menurut Sultan, Indonesia memerlukan pemimpin yang tidak punya kepentingan, kecuali bekerja dengan sungguh-sungguh untuk rakyat. Indonesia butuh pemimpin yang tidak merasa berkuasa. Sayangnya Parpol tidak kunjung melahirkan kader yang memenuhi syarat dan kriteria sebagai pemimpin. Ironisnya, semua Parpol justru berpikir dan berjuang untuk menjadikan ketua umumnya sebagai presiden atau wakil presiden.
DICARI RAKYAT
Yang jelas, kata Sultan dirinya punya banyak kesamaan visi dengan Rizal Ramli, bahwa pemimpin ke depan harus tokoh yang bersedia mengabdi kepada rakyat. "pak Rizal adalah pemimpin yang anti korupsi, anti kemiskinan, anti penguasaan sumber-sumber keuangan dan sumber daya alam oleh asing," papar Sultan.
Sementara itu, Rizal Ramli yang berdiri di samping Sultan cuma tersenyum-senyum. Pria yang dikenal konsisten mengusung ekonomi konstitusi itu sependapat, bahwa pemimpin ke depan harus mampu membangun martabat bangsa. Untuk itu, rakyat kali ini tidak boleh lagi salah dalam memilih pemimpin. Rakyat tidak boleh lagi menggadaikan nasibnya dan nasib anak cucunya dengan sembako atau Rp100.000 dari para capres yang sibuk dengan pencitraan tanpa karya nyata.
Reply via web post | Reply to sender | Reply to group | Start a New Topic | Messages in this topic (1) |
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup
--------------
No comments:
Post a Comment