res: Dijamin dalam beberapa tahun lagi ikan akan habis, akibatnya rakyat (nelayan) kecil di pesisir pantai akan lebih miskin. Tidak ada negara di dunia ini yang mengadakan perjanjian dengan negara lain untuk menangkap ikan diperairran territorialnya, selain rezim neo-Mojopahit.
Butuh perjanjian bilateral zona tangkapan ikan bersama
Sabtu, 11 Januari 2014 20:36 WIB | 1302 Views
Saya akan coba komunikasikan dengan Pak Menteri Luar Negeri kita untuk maksud itu,"
Menurut dia, berkaitan dengan pemanfaatan wilayah perairan dua negara khusus di laut Timor Indonesia dan Australia, harus didasarkan pada sebuah perjanjian bilateral antardua negara. Hal itu menjadi kewenangan Kementerian Luar Negeri masing-masing negara.
"Saya akan coba komunikasikan dengan Pak Menteri Luar Negeri kita untuk maksud itu," kata Sharif di Kupang, Sabtu.
Dia mengaku, hingga saat ini, nelayan Indonesia khusus dari Nusa Tenggara Timur, masih diperbolehkan melakukan penangkapan ikan hingga ke Ashmore Reef, namun hanya menggunakan alat tangkap tradisional. "Bahkan menurut yang saya dengar nelayan kita juga mendapatkan bantuan dari Australia," katanya.
Terkait masih ada nelayan dari luar daerah melakukan penangkapan di sepanjang laut Timor menggunakan pukat harimau (trawl), walau sudah ada peraturan yang melarang, Sharif mengaku belum mendapatkan laporan. "Nanti saya cek lagi karena hingga kini belum ada laporan," katanya.
Menteri Kelautan dan Perikanan RI Sharif C Sutardjo berada di Kupang, Nusa Tenggara Timur untuk memberikan bantuan program Direktif Presiden kepada masyarakat berpenghasilan rendah.
Dalam kesempatan itu, Menteri KKP menyerahkan bantuan berupa, 13 unit kapal penangkap ikan ukuran 10 GT, sarana penangkap ikan berupa mesin tempel 5HP, bahan jaring, lampu celup dan GPS. Selain itu, untuk istri nelayan diberikan paket alat pembuatan abon ikan.
"Total bantuan yang diberikan berjumlah Rp19 miliar yang bersumber dari APBN dan Dana Alokasi Khusus," katanya.
Dijelaskannya, program yang diluncurkan tersebut, merupakan wujud perhatian pemerintah pusat melalui Presiden SBY, terhadap kondisi kehidupan masyarakat, khusus yang tergolong berpenghasilan rendah di daerah ini.
Dikatakan Sharif, bantuan yang diserahkan untuk sejumlah kelompok usaha bersama nelayan yang tersebar di delapan kabupaten/kota yang ada di provinsi itu, dalam upaya untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat berpenghasilan rendah, untuk peningkatan kualitas lingkungan dan ekonomi masyarakat.
Dia berharap, bantuan tersebut, bisa dimanfaatkan secara baik dan bertanggung jawab oleh para nelayan, untuk kepentingan peningkatan kesejahteraannya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © 2014
__._,_.___
Reply via web post | Reply to sender | Reply to group | Start a New Topic | Messages in this topic (1) |
http://groups.yahoo.com/group/batavia-news
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup
--------------
to Subscribe via email :
batavia-news-subscribe@yahoogroups.com
----------------------------------------
VISIT Batavia News Blog
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
----------------------------
You could be Earning Instant Cash Deposits
in the Next 30 Minutes
No harm to try - Please Click
http://tinyurl.com/bimagroup
--------------
.
__,_._,___
No comments:
Post a Comment